Friday, January 4, 2008

GM_Kalacakra 2007




Intisari Ceramah Y.M. Buddha Hidup Lian Sheng yang Mentransmisikan "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra" pada Homa Kalachakra tanggal 9 September 2007 di Rainbow Villa

Sembah sujud kepada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, dan seluruh Acarya dan rekan-rekan yang menjalin hubungan.

Sembah sujud kepada Adinata Homa Kalachakra Vidyaraja, para Buddha dan Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, dan para dewa. Para Acarya, Dharmacarya, Para Lama, juga Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, para umat se-Dharma, para tamu kehormatan, selamat siang semuanya. (Hadirin tepuk tangan)

Tadi saat kita sedang mengadakan homa, begitu saya duduk, Kalachakra pun turun, segera menyatu. Saya sendiri merasa, sepertinya bukan saya yang mengadakan homa, melainkan Kalachakra sendiri yang mengadakan homa. Tidak hanya Kalachakra, tapi juga ada Yamantaka, Acalanatha, Hayagriva, bahkan Lima Vajra Vidyaraja utama-Muditavajra, Usnisasukhavajra, Kalachakra, Yamantaka, Garbhavajra, mandala dari Lima Vajra Utama muncul semua. Sehingga, homa kali ini agak berbeda, sebentar terasa sangat ringan, sebentar berubah menjadi sangat serius, sekujur tubuh saya berubah-ubah, homa kali ini sepenuhnya dilakukan oleh seluruh Vajra Vidyaraja. Makanya, homa kali ini sangat luar biasa. Semoga semua permohonan Anda semua dapat dikabulkan. (Hadirin tepuk tangan)

Kemarin sore di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, telah diadakan "Upacara Penyeberangan Amitabha Buddha", usai melakukan abhiseka, saya kembali ke Zhenfo Miyuan, bersamadhi di dalam kamar saya, bermeditasi. Saya dibawa ke suatu tempat oleh seorang dakini yang mengenakan jubah surgawi berwarna putih, sangat anggun, seluruh kulitnya berwarna putih bersih. Ia memberitahu saya bahwa Ia adalah Dakini Penjaga Sumpah, dakini yang menjaga sumpah. Dan tempat itu adalah istana Dharmapala Penjaga Sumpah. Lantai istana Dharmapala ini sangat bersih dan mentereng. Waktu itu, saya mengenakan sandal, saya merasa kaki saya belum dicuci, sandal saya juga sangat kotor, saya pun merasa tidak enak hati untuk masuk ke istana yang seindah ini. Namun, Dakini Penjaga Sumpah berkata, "Tidak apa-apa, Anda langsung masuk saja." Kemudian ada beberapa dakini, seorang dakini mencuci sandal saya, membersihkan debu dan tanah yang melekat pada sandal saya, lalu kedua kaki saya dipegang dan dibersihkan oleh dua sosok dakini.

Selanjutnya Dewa Dharmapala Penjaga Sumpah pun muncul, Ia berkata pada saya, "Sadhana yang akan Anda transmisikan besok adalah sadhana yang dulu Anda pernah bersumpah, namun kami telah mencuci sumpah Anda, debu dan tanahnya telah kami bersihkan, supaya Anda boleh mentransmisikan sadhana ini setelah Anda kembali nanti. Saat saya keluar dari samadhi, Dakini Penjaga Sumpah telah pergi. Begitu Ia membawa saya pulang, Ia pun pergi. Jadi, hari ini saya baru dapat menjelaskan sadhana ini di sini. (Hadirin tepuk tangan)

Dulu, guru saya menyuruh saya pergi ke kamar rahasianya, kamar yang sangat rahasia, kami bicara empat mata. Usai bicara, ia meminta saya bersumpah, "Di masa yang akan datang, sadhana Anda ini hanya dapat ditransmisikan kepada siswa yang memiliki talenta sejati, bahkan harus ditransmisikan secara empat mata, Anda tidak boleh mengungkapkannya." Saya berkata, "Baik!" Begitu saya mengucapkan "baik" berarti telah bersumpah. Bila sumpah ini tidak dicuci, menjelaskan sadhana ini berarti melanggar sumpah saya sendiri. Oleh karena itu, saya Bhiksu Kecil dari Taiwan, Sheng-yen Lu, hari ini memohon pengampunan kepada semua guru saya yang pernah meminta saya bersumpah. (Hadirin tepuk tangan)

Karena sadhana ini sangat penting, Bhiksu Kecil dari Taiwan, Sheng-yen Lu, bukan melanggar sumpah, melainkan bersedia mentransmisikan sadhana rahasia kepada seluruh siswa yang memiliki talenta sejati. (Hadirin tepuk tangan)

Saya memohon pengampunan kepada semua guru saya, juga memohon pengampunan kepada Dharmapala, memohon pengampunan kepada Adinata, izinkan saya menjelaskan sadhana ini. Semoga Anda semua menghargai sadhana ini, jangan meremehkannya, lagipula agar sadhana ini berhasil, sadhana ini harus diabhiseka langsung oleh Mahaguru sendiri di hadapan mandala Kalachakra. Jika tidak demikian, Anda menekuni sadhana ini secara sembarangan dalam kondisi belum menerima abhisekanya, tindakan Anda ini dianggap mencuri sadhana. Sadhana Vajrakila ini disebut "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra", termasuk sadhana rahasia, dapat membuat manusia mencapai kontak yoga dengan mudah.

Karena saya telah memperoleh sadhana ini, saya baru mencapai kontak yoga, barulah dapat menyeberangkan para insan dalam jumlah besar, barulah dapat membabarkan Dharma secepat ini, bahkan dapat mencapai keberhasilan dalam waktu yang sangat singkat. Bila Anda hendak mencapai kebuddhaan dan menyelamatkan para insan, Anda membutuhkan sadhana Tantra ini.

Untuk Menekuni Sadhana Kalachakra, Seorang Sadhaka Harus Menata Mandala Kalachakra yang Terdiri dari Bunga, Dupa, Pelita, Teh, dan Buah-buahan. Banyak jenis Vajrakila yang biasa kita lihat, Anda harus memiliki Vajrakila untuk dapat menggunakan sadhana Anda. Kelak Anda harus memiliki Vajrakila untuk menekuni sadhana ini, wajah dari Vajrakila Kalachakra ini berwarna hitam, wajah aslinya berwarna hitam, wajah-wajah lain ada yang berwarna merah, putih, dan biru. Jika Vajrakila yang Anda pegang bukan berwarna hitam, Anda boleh mengecatnya menjadi warna hitam. Atau Anda tidak ingin mengecatnya menjadi warna hitam, Anda boleh memvisualisasikannya menjadi warna hitam.

Sekarang saya jelaskan terlebih dahulu cara menata mandalanya. Kalachakra adalah tanah, air, api, angin, dan angkasa, di atas adalah Gunung Semeru, puncak Gunung Semeru adalah 28 surga, surga yang berada di posisi paling atas adalah Surga Mahesvara, di Surga Mahesvara terdapat sekuntum teratai besar berwarna hitam, di pusat teratai terdapat cakra candra dan cakra surya.

Kalachakra pun berdiri di atas cakra candra dan cakra surya. Begitu Anda pulang, Anda tidak wajib mempersemayamkan mandala sedemikian rupa, namun Anda wajib bervisualisasi sedemikian rupa, antara lain: tanah, air, api, angin, angkasa, Gunung Semeru, 28 surga, Surga Mahesvara, teratai hitam, cakra surya dan candra, di atasnya adalah Kalachakra, boleh hanya bervisualisasi satu wajah, berwarna hitam, kedua tangan disilangkan, tangan memegang Vajra Gentha, Vajra Dorje, kedua kakinya menginjak di atas cakra surya dan candra, setengah tubuh bagian atas berwarna hitam, boleh divisualisasikan menjadi warna biru, setengah tubuh bagian bawah, sebelah kakinya berwarna merah, sebelah kaki lagi berwarna putih, yang diinjak oleh kakinya adalah makhluk-makhluk halus. Vajrakila Anda harus ditancapkan di atas tumpukan beras di mandala Anda, di sekeliling tumpukan beras ditaruh empat baskom pasir Vajra, di tengah berwarna putih, di timur adalah pasir Vajra berwarna kuning, di barat adalah pasir Vajra berwarna merah, di utara adalah pasir Vajra berwarna hitam, di selatan adalah pasir Vajra berwarna hijau. Hitam, kuning, merah, hijau, dan di tengah adalah putih, tata pasir Vajra yang terdiri dari empat jenis warna.

Arah tersebut ditentukan berdasarkan arah yang ditunjukkan oleh kompas, di sana timur, lalu di timur adalah pasir Vajra berwarna kuning, di barat adalah pasir Vajra berwarna merah, di utara adalah pasir Vajra berwarna hitam, di selatan adalah pasir Vajra berwarna hijau, Vajrakila ditancapkan di atas tumpukan beras, di sekelilingnya adalah pasir Vajra yang terdiri dari empat warna.

Selanjutnya adalah bunga. Di barisan kedua dari pasir Vajra dikelilingi oleh bunga, seluruh mandala dikelilingi oleh kuntum-kuntum bunga. Warna bunga terserah. Selanjutnya adalah dupa. Dupa dipersembahkan di mandala, dupa dipersembahkan ke seluruh mandala. Selanjutnya adalah pelita, dulu kita menggunakan pelita minyak, sekarang Anda boleh memasang bola lampu kecil yang digunakan untuk menata mandala yang dapat dibeli di Dollars Store di sekeliling mandala. Cari akal dengan menggunakan mangkuk lalu pelita ditancapkan di atasnya, lalu kabelnya ditata mengelilingi mandala. Bunga, dupa, pelita, teh. Teh adalah daun teh, ambil daun teh yang terbaik, kemudian susun menjadi sebuah lingkaran. Yang terakhir adalah buah-buahan, taruh buah-buahan berwarna kuning bagi Anda yang ingin memohon rejeki, taruh buah-buahan berwarna hitam bagi Anda yang ingin melakukan penaklukan, taruh buah-buahan berwarna merah bagi Anda yang ingin melakukan cinta kasih, taruh buah-buahan berwarna hijau bagi Anda yang ingin memperoleh pusaka Dharma.

Apakah persembahan perlu diganti? Buah-buahan perlu diganti, jika bunga sudah layu harus diganti, yang lainnya tidak perlu diganti. Anda taruh bunga, dupa, pelita, teh, buah-buahan di sekeliling mandala seperti bentuk teratai, inilah sebuah mandala yang paling mendasar. Sadhaka Harus Menghargai Jodoh Agar Mencapai Kontak Yoga dalam Bersadhana Padmasambhava Pernah Bersadhana Di Hutan Mayat. Dulu sekali saat Padmasambhava bersadhana, Ia suka bersadhana di Hutan Mayat, mengapa disebut Hutan Mayat? Karena tempat itu adalah kuburan.

Pernahkah Mahaguru bersadhana di Hutan Mayat? Jika kalian membaca buku-buku lama saya dengan sangat seksama, saya pernah bersadhana di Hutan Mayat, lokasinya di kuburan besar di samping Chi Shan Yan di Tainan, Taiwan. Kalian pasti ingin bertanya, mengapa Mahaguru tidak takut hantu? Hantu tidak perlu ditakuti! Sebenarnya hantu adalah jelmaan manusia, mengapa harus ditakuti. Jangan takut! Hantu ada di mana-mana, hanya saja Anda tidak dapat melihatnya. Setiap hari Anda hidup bersama-sama hantu, Anda tidak perlu takut kegelapan, Anda tidak perlu takut hantu. Dulu ada sesosok hantu datang mencari Mahaguru, ia menepuk-nepuk pundak saya, Hi! You see my tongue (lidah). You see how long. (Betapa panjangnya!) Saya sangat tenang, saya menangkap lidahnya, lidah sepanjang ini pas untuk dimasak menjadi semangkuk sop lidah setan, setan ini pun hilang. Anda tidak perlu takut padanya, Anda mau memasak sop lidah setannya, ia pun kabur. Jangan takut kegelapan, jangan takut kuburan, jangan takut hantu. Mahaguru sendiri adalah sesepuh penangkap setan. Oleh karena itu, ketika saya masih muda, saya pun menata mandala Vajrakila yang sangat sederhana di belakang kuburan Chi Shan Yan, Tainan dan menekuni sadhana yoga ini.

Ada 5 faktor penting dalam menekuni sadhana yoga ini, faktor penting mendasar yang tadi dijelaskan terdiri dari: gunung beras, Vajrakila, pasir Vajra yang terdiri dari empat warna, di tengah berwarna putih, jumlahnya adalah lima warna, selanjutnya bunga, dupa, pelita, teh, dan buah-buahan. Mandala yang sangat sederhana. Namun guru saya meminta saya masuk ke kamar rahasia untuk dijelaskan bagaimana mendapatkan lima jenis bahan yang diperlukan untuk menekuni sadhana Vajrakila. Sekarang, saya akan mengutarakan tiga jenis bahan tersebut kepada Anda semua, dua jenis lagi akan saya utarakan di Malaysia. Bagaimana Guru Padmasambhava bersadhana di delapan hutan mayat terbesar?

Dharmasana-Nya terbuat dari tumpukan mayat manusia, tidak seperti Dharmasana sekarang yang dibuat sedemikian agung, indah, seperti kursi model lama yang agak besar dengan sandaran punggung dan sandaran tangan. Dharmasana Padmasambhava terbuat dari tumpukan tubuh manusia, Ia duduk di atasnya, inilah Dharmasana dari Padmasambhava. Makanan yang disantap oleh Padmasambhava adalah makanan yang ditinggalkan oleh orang-orang yang datang ke kuburan untuk sembahyang. Pakaian yang dikenakan oleh Padmasambhava adalah kain kafan. Ketika Orang India dan Orang Tibet sedang mengremasi jenazah, Orang India suka membalut jenazah dengan kain putih. Pakaian Padmasambhava adalah kain yang digunakan orang untuk membalut jenazah. Tongkat yang digunakan-Nya saat berjalan-jalan di delapan hutan mayat terbesar, tongkat yang dipegang-Nya saat menjapa mantra adalah tengkorak manusia, disebut "Khatvanga". Mengapa Padmasambhava melakukan hal ini? Karena bila Anda mau mencapai kontak yoga, sekujur tubuh Anda harus memiliki hawa roh, Anda harus menghargai jodoh dengan roh tersebut, jodoh dari nidana. Asal tahu saja, bila kalian menekuni sadhana ini, kalian harus makan secara normal. Saya tidak menyuruh kalian pergi ke kuburan untuk mencari apakah ada orang yang membuang mantou!

Di Amerika tidak ada hal demikian, kuburan di Amerika sangat bersih. Ada sebuah lelucon, beginilah orang barat menertawai orang timur, mereka mengatakan kalian orang timur sembayang leluhur, semuanya adalah semangkuk demi semangkuk ayam, bebak, daging, sayuran, semua yang disukai oleh leluhur pun tersusun rapi, memangnya orang mati akan bangkit untuk makan? Sebenarnya orang barat juga sama, mereka hanya membawa bunga dan ditancapkan di kuburan, kita juga menertawai mereka, kalian bawa bunga untuk ditancapkan di kuburan, memangnya orang mati akan bangkit untuk menikmati bunganya? Oleh karena itu, jangan bicarakan rumput di halaman orang, sementara rumput sendiri sudah sampai ke kaki tangga. Kita orang timur selalu menjadikan makanan sebagai surga kita, makanan itu harus dimakan semua. Orang barat menyukai bunga, memberikan hadiah untuk kekasih selalu dinyatakan dengan bunga. Kita justru mentraktirnya sehidang makanan lezat, selalu mentraktir makan. Seperti orang timur mengadakan hubungan diplomatik selalu mentraktir orang makan dan minum arak untuk menyelesaikan hubungan diplomatiknya. Orang barat mungkin agak berbeda, mereka membicarakan masalah bisnis sambil bermain golf.
Asal tahu saja, jika Anda mempersembahkan teh yang sudah diseduh, Anda harus meneguk tehnya. Bila mempersembahkan buah-buahan, buah-buahan sebanyak ini, paling tidak sebelum Anda mengganti buah-buahan setiap kali sadhana, Anda harus makan buah-buahan tersebut. Yang lainnya tidak apa-apa dimakan oleh orang lain, namun Anda sendiri harus memakannya. Atau Anda hanya mempersembahkan daun teh, tidak perlu diseduh, Anda tidak perlu makan daun teh, jika teh sudah diseduh, Anda harus minum teh tersebut.

Di kuburan, Padmasambhava makan roti atau makanan yang disisakan oleh orang yang datang sembahyang. Mengapa makan makanan tersebut? Karena begitu Anda makan makanan tersebut, Anda pun menjalin jodoh dengan roh, hawa roh di tubuh Anda pun semakin kental. Makanya, begitu Anda memperoleh sadhana Tantra, Anda menekuni sadhana tersebut di mandala rumah Anda, Anda juga harus belajar cara dari Padmasambhava, dengan makan makanan yang Anda persembahkan, tidak perlu semuanya dimakan, karena buah-buahan yang Anda persembahkan cukup banyak, jadi, cukup makan satu saja. Namun setiap kali mengganti buah-buahan setiap kali sadhana, Anda harus makan, Anda juga harus minum secawan air yang sudah dimasak, ini adalah sebuah kunci penting. Ini sangat penting, dalam aspek makan, berguna untuk meningkatkan hawa roh Anda. Menata Mandala Dibutuhkan Tulang Manusia Berwarna Putih, Arang Hitam di Kuburan, Getah Kayu Berwarna Kuning, dan lain sebagainya.

Anda harus menyediakan tiga jenis benda, pertama yang berwarna putih, asal tahu saja, Anda jangan takut, Anda harus menyediakan tulang manusia berwarna putih, kemudian dihaluskan menjadi bubuk. Bila Anda tidak dapat menghaluskan tulang yang berwarna putih menjadi bubuk, Anda bawa ke kedai obat China, Anda boleh memintanya membantu Anda menghaluskan menjadi bubuk, ia pun membantu Anda menghaluskannya. Benda pertama adalah tulang manusia, setelah dihaluskan menjadi bubuk, ditebarkan di sekeliling Vajrakila. Vajrakila ini tidak sembarangan ditancapkan di atas tumpukan beras begitu Anda bawa pulang, Vajrakila ini telah dibersihkan dengan air Amrta dan air Mahakaruna Dharani, Vajrakila ditancapkan di atas tumpukan beras dalam kondisi yang sangat bersih. Kemudian Anda menaruh tulang manusia yang sudah dihaluskan menjadi bubuk di sekeliling Vajrakila.

Nah, yang paling sulit adalah di mana Anda bisa mendapatkan tulang manusia? Sebenarnya sangat mudah, banyak di antara kalian memiliki japamala tulang manusia, di antara alat-alat Dharma Orang Tibet, banyak yang terbuat dari tulang manusia. Mahaguru sendiri juga punya, alat-alat Dharma yang terbuat dari tengkorak manusia hingga tulang kaki manusia. Jika saya melakukan upacara yang paling akbar, saya menyandang seluruh perhiasan yang terbuat dari tulang manusia, di sini ada lima buah tengkorak, mahkota lima tengkorak, di bawah digantungkan 50 buah japamala lima tengkorak, semua yang saya sandang di tubuh saya adalah tulang belulang yang terdiri dari tulang tangan, di sini adalah tulang belakang yang berada di tengah, di samping adalah tulang rusuk, selanjutnya tulang kaki dan jari kaki. Demikianlah yang harus dilakukan untuk menekuni Mahasadhana. Jadi, tulang manusia mudah diperoleh. Jika japamala tulang manusia terdiri dari 108 biji japamala, bagi sedikit untuk umat se-Dharma, satu orang satu biji, kemudian haluskan menjadi bubuk lalu ditebarkan di mandala! Kita bukan menyuruh Anda mencuri di kuburan! Sebab mencuri di kuburan adalah tindak kriminal. Pergilah ke toko alat Dharma di Tibet, ada japamala tulang manusia, terompet (sankha) tulang manusia, beli dan ambil sedikit untuk dihaluskan menjadi bubuk, lalu ditaruh di keempat sisi dari Vajrakila, ini adalah benda pertama.

Benda kedua berwarna hitam, yang berwarna hitam sangat mudah. Anda tahu bahwa di Tibet dan Nepal ada tradisi kremasi, jenazah disangga dengan kayu dan dibakar di tepi Sungai Gangga. Setelah selesai dibakar, kalian bawa pulang arang tersebut, atau mengambil arang bekas kremasi. Ada lagi, banyak orang Taiwan sering memungut tulang jenazah, setelah dipungut, kepala di sini, tulang belakang di tengah, kemudian tangan dan kaki disusun, setelah disusun didudukkan di dalam sebuah guci emas, di sampingnya harus menggunakan arang hitam. Bila Anda dapat mengambil arang hitam di dalam guci atau bangkai kayu bekas kremasi di tepi Sungai Gangga, Anda bawa pulang, inilah bahan kedua. Taburkan sedikit di atas permukaan pasir Vajra yang berwarna hitam. Di samping peti jenazah Orang Taiwan kadang-kadang diselipkan arang, lebih baik lagi bila Anda dapat memperoleh arang tersebut, haluskan menjadi bubuk, lalu taburkan di atas permukaan pasir Vajra berwarna hitam.

Selanjutnya adalah bahan berwarna kuning, bagaimana mencari bahan berwarna kuning? Mudah sekali, Anda pergi ke kuburan, cari pohon yang tumbuh di kuburan, perhatikan apakah batang pohon tersebut mengeluarkan getah berwarna kuning, Anda boleh iris sedikit dengan pisau lalu lihat apakah getahnya berwarna kuning atau tidak. Jangan diambil kalau getahnya berwarna putih susu, harus yang berwarna kuning. Misalnya ambar, salah satu dari barang-barang berharga. Ambar itu terbuat dari getah pohon, namun belum tentu pohon yang tumbuh di kuburan. Pergilah ke kuburan, lihat pada pohon, cari apakah mengeluarkan cairan kuning yang sudah kering, Anda korek sedikit lalu bawa pulang dan haluskan menjadi bubuk, taburkan di atas permukaan pasir Vajra berwarna kuning.

Pernahkah kalian mendengarkan sadhana ini? (Hadirin menjawab: belum) Angkat tangan bagi yang pernah mendengar. Asal tahu saja, Anda tidak mengetahui betapa besar manfaatnya, ketika Anda telah menemukan bahan-bahan yang terdiri dari 5 warna, sekarang saya sudah mengutarakan 3 jenis bahan, sisanya 2 jenis bahan lagi kalian dengar saja di Malaysia. Hari ini saya akan memberikan juga abhiseka ini. Jika kalian tidak pergi juga tidak apa-apa, pokoknya kalian beli DVD nya saja, lihat bagaimana Mahaguru menjelaskannya. Dan bila kedua jenis bahan tersebut sudah Anda lengkapi, Anda pun boleh mulai bersadhana.

Ketika Anda sedang bersadhana, sadhana yang Anda jalankan adalah "Sadhana Pelafalan Kalachakra", boleh! Hanya menjapa mantra Kalachakra saja juga boleh. Saya ajarkan bagaimana cara menjapa mantranya. Gunakan japamala lima warna, beranjali, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha."

Demikianlah Anda menjapa, bagaimana pun Anda menekuni sadhana ini, mandala ini jangan Anda abaikan, Anda harus menekuni hingga kedua mata Anda melihat, Vajrakila memancarkan cahaya, di sampingnya juga muncul cahaya, Anda pun mencapai kontak yoga, selamat buat Anda! (Hadirin tepuk tangan)

Mahaguru Menyepi di Taiwan Selama 3 Setengah Tahun, Seluruh Angin Topan Berubah Arah. Bila Anda terus menjapa mantra Kalachakra sebanyak apapun, makin banyak makin bagus, menjapa sampai Anda menyadari di sekelilingnya adalah api, seluruhnya muncul api, selamat, Anda telah mencapai kontak yoga! (Hadirin tepuk tangan)

Anda menjapa mantra Kalachakra hingga Vajrakila Kalachakra tiba-tiba berubah menjadi Adinata Kalachakra, muncul di hadapan Anda, selamat, Anda telah mencapai kontak yoga! (Hadirin tepuk tangan)

Apa yang harus dilakukan bila sudah mencapai kontak yoga? Ambil sedikit pasir Vajra berwarna kuning, taruh di dalam kain kecil berwarna kuning, masukkan di dalam saku Anda. Ke mana pun Anda pergi, orang lain akan memberikan Anda uang. (Hadirin tepuk tangan)

Mahaguru telah menekuni sadhana ini, pasir Vajra berwarna kuning ditaruh di badan, setiap kali Mahaguru berteriak tidak mau! Tidak mau! Tidak mau! Tapi kalian masih saja memberikan pada saya! Terus-menerus berusaha menyelipkan! Itulah manfaat menekuni sadhana ini. Mahaguru sejak masih muda hingga sekarang, orang lain selalu menyelipkan uang (memberikan persembahan) pada saya. Mahaguru tidak pernah menjalankan satu bisnis pun, tidak pernah mengemis, juga tidak pernah meminta uang pada orang lain, semuanya sukarela. Anda belum tentu menginginkan orang lain memberikan Anda uang, begitu Anda menekuni sadhana ini dan mencapai kontak yoga, diam-diam Anda menaruh pasir Vajra ke dalam dompet, bisnis yang baik akan mencari Anda, bisnis yang tidak baik tidak akan mencari Anda.

Asalkan Anda menaruh sedikit pasir Vajra berwarna kuning di toko Anda, bisnis Anda akan maju pesat! Bisnis Anda akan berkembang pesat. Dulu Mahaguru menekuni sadhana ini, Anda tanya saja pada Acarya Lian Huo, bahwa ada satu warung nasi daging cincang yang dibuka oleh seorang siswa saya yang bernama Zhang Dong-hai, asalkan Mahaguru mampir di warung itu, bisnis pada hari itu akan meningkat tiga kali lipat. Saya tidak mampir, bisnisnya tinggal satu kali lipat. Upacara yang kita adakan kemarin, Ketua Sun mengatakan bahwa saya mampir ke Haijinglou untuk makan, bisnisnya meningkat beberapa kali lipat, ia merasa sangat heran, banyak sekali pesanan yang datang, beberapa hari saya mampir ke sana, restorannya selalu penuh. Perlahan-lahan saya sudah jarang mampir, restorannya tidak penuh lagi. (Hadirin tertawa) Sebab ia tidak tahu bahwa di tubuh Mahaguru ada Para Guru, Para Adinata, dan Para Dharmapala. Asal tahu saja, Trimula selalu menyertai Anda, tak ada satu tempat pun yang tidak dapat Mereka masuki.

Guru Anda memberkati Anda, Adinata menyerap Anda, Dharmapala menyertai Anda. Saya bicara sejujurnya, begitu Anda mencapai kontak yoga dalam menekuni sadhana ini, luar biasa! Saya menyepi di Taiwan selama 3 tahun 6 bulan, waktu dua setengah tahun, saya berada di negara-negara di berbagai belahan dunia. Saat pertama kali saya memasuki Taiwan, kebetulan dewa cuaca atau topan datang, kebetulan topan pergi, saya pun turun dari pesawat terbang, lalu menyepi di Taiwan. Karena sewaktu saya kecil, saya besar di Taiwan, saya tinggal di Kaohsiung hampir 19 tahun, saya juga tinggal di Taichung selama 19 tahun, dijumlahkan tepat 38 tahun, saya sudah banyak menemui topan. Ketika saya kembali untuk menyepi, dewa cuaca atau topan kebetulan pergi, apalagi topan selalu melanda Taiwan setiap tahunnya, topan yang hendak melanda Taiwan setiap tahunnya berubah arah, menuju utara berarti ke Jepang, menuju selatan berarti pergi ke Filipina, selama 3 setengah tahun, semuanya berubah arah. (Hadirin tepuk tangan)

Begitu saya kembali ke Amerika, topan pun memasuki Taiwan. Coba kalian pikirkan, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Menitahkan Topan Berubah Arah. Suoha." Topan pun berubah arah. "Om. Ha. Kamala. Walaya. Menitahkan Topan Berubah Arah. Suoha." Pengalaman selama 3 setengah tahun sudah cukup.

Bila Anda telah mencapai kontak yoga, Anda pun sanggup untuk menyuruh topan berubah arah. Seperti di Surabaya, Indonesia terjadi semburan lumpur, terus-menerus menyemburkan lumpur, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Hentikan Semburan Lumpur. Suoha." Kemudian ada sebuah mantra: "Om. Amu. Suoha." "Om. Amu. Menitahkan Hentikan Semburan Lumpur. Suoha." Anda boleh menggunakan sebatang Vajrakila sebagai adinata, di sekelilingnya ditancapkan banyak Vajrakila, agar Vajrakila di tengah tidak boros, cabut Vajrakila di samping, pergilah ke lokasi semburan lumpur, bacakan mantra pada Vajrakila, lalu lempar keluar, agar lumpurnya tidak menyembur lagi. Ini bisa menyelamatkan para insan.

Tidak hanya itu saja, seluruh buah-buahan persembahan dari Vajrakila, kumpulkan, berjalanlah ke dalam Mountain Rainier, lalu lemparkan ke empat sisi gunung, masing-masing satu di timur, selatan, barat, utara atau delapan arah digambar menjadi delapan posisi, lempar semuanya, maka semenjak itu, Mountain Rainier tidak akan menyemburkan api. Asalkan Anda membawa buah-buahan persembahan ke Mount Saint Helens, lalu lemparkan buah-buahan persembahan tersebut ke delapan posisi di sekitar gunung tersebut, Mount Saint Helens tidak akan meletus. Selain itu, Anda melakukan beragam ritual, asalkan Anda memegang Vajrakila, hadapkan wajah Vajrakila ke arahnya, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Menitahkan Si XXx Segera....." not me (Hadirin tertawa) gawat, arah yang Anda hadapkan agak meleset, tidak tepat menghadap ke arahnya, malah menghadap ke arah seorang adik dinosaurus, aduh gawat, adik dinosaurus setiap hari mengejar Anda. (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)

Tadinya Anda mau menitahkan beautiful lady love you, Anda salah menghadapkan pada adik dinosaurus, gawat. Ketika Anda mencapai keberhasilan dalam Sadhana Vajrakila Kalachakra, semuanya akan terwujud, sekalipun orang lain bermaksud mencelakai Anda, ia juga tidak dapat mencelakai Anda. (Hadirin tepuk tangan)

Dharmapala Anda berada di keempat sisi Anda, Adinata Anda berada di atas kepala Anda, Guru Anda berada di atas kepala Anda. Karena sadhana ini terlalu hebat, jadi, semua yang ditransmisikan oleh Guru harus ditransmisikan secara sangat rahasia dan hanya dapat ditransmisikan kepada siswa yang memiliki talenta. Kontak yoga Ditandai dengan Melihat Cahaya, Melihat Api, dan Melihat Adinata. Kalian menekuni "Sadhana Pelafalan Kalachakra", menekuni sampai melihat cahaya, melihat api, dan melihat Adinata berarti kontak yoga, saat itu Anda melakukan semua jenis ritual, dijamin benar, bagus sekali.

Suatu kali, Mahaguru membawa pasir Vajra berwarna merah di tubuh Mahaguru, tidak sengaja berpapasan dengan seorang nenek, lalu nenek itu pun menyerahkan seluruh kunci yang dibawanya kepada Mahaguru dan berkata pada Mahaguru, "Mahaguru, ini adalah kunci pintu rumah saya yang ada di sana, ini adalah kunci pintu rumah saya yang ada di situ. Ia sangat kaya, lho! Semua kunci ini untuk Anda, kartu kredit juga untuk Anda, benda apapun di badannya dikeluarkan untuk Anda. Lalu, semenjak itu, si nenek mengeriting rambut, menato lingkaran mata, ia berjalan lenggak-lenggok di hadapan Anda. Saya terus-menerus ingin memanggilnya "Hei, nenek!" Pasir Vajra berwarna merah jangan dibawa sembarangan.

Jadi, setelah Anda mencapai keberhasilan dalam sadhana ini, ingat bahwa ritual tidak boleh dijalankan sembarangan, hanya pada saat penting, pada saat diperlukan, benar-benar sangat penting, Anda baru jalankan. Yang berwarna putih tetap adalah tolak bala, pasir Vajra berwarna kuning untuk kemakmuran, yang berwarna hijau untuk memperoleh pusaka Dharma, yang berwarna hitam untuk penaklukan, yang berwarna merah untuk cinta kasih, di dalamnya masih terdapat banyak sadhana.

Belum semua sadhana dijelaskan. Ini hanya sebagian kecil saja. Fungsi penting dari ritual ini, sekarang saya hanya mentransmisikan pada kalian sebuah mantra pengendali, apa pengertian dari mantra pengendali?

Gempa bumi akan timbul, Anda mengendalikan gempa bumi, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Amu. Menitahkan Jangan Terjadi Gempa Bumi pada Sebidang Tanah Ini. Suoha."

Ketika kebakaran, Anda ambil Vajrakila dan hadapkan pada api, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Amu. Menitahkan Api Segera Padam. Suoha." Sebentar muncul sehembus topan, lalu api pun padam.

Asal tahu saja, memohon hujan, hujan pun turun. Memohon suhu udara turun, suhu udara pun akan turun. Memohon angin reda, angin pun akan berhenti. Gempa bumi, kebakaran, kebanjiran, menitahkan air segera surut, air ini pun segera surut, surut hingga bersih tanpa bekas. Topan, menitahkan topan berubah arah, angin pun berubah arah; menitahkan angin datang, angin pun datang. Hari ini saya hanya menjelaskan tiga faktor penting,

Anda menekuni sadhana pelafalan Kalachakra, Anda hanya menekuni penjapaan mantra saja juga boleh, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." Menjapanya di hadapan mandala, menjapa sampai melihat cahaya, melihat api, melihat Adinata menampakkan diri, itulah kontak yoga. (Hadirin tepuk tangan)

Dua jenis lagi, warna hijau dan warna merah, saya akan jelaskan warna hijau dan warna merah di Malaysia, selain itu saya masih akan menjelaskan bagaimana menjalankan ritualnya. Saya sudah memberitahukan sebuah garis besar kepada Anda semua, kira-kira seperti ini. Ingat, harus kamar yang paling bersih, yang telah disucikan dengan memercikkan air Mahakaruna Dharani, kemudian mulai menata mandala, semenjak itu kamar ini hanya dapat dimasuki oleh Anda untuk bersadhana, semua hewan peliharaan Anda tidak boleh masuk, seperti kucing, anjing, babi, kura-kura, semuanya tidak boleh masuk, termasuk orang-orang yang tidak berkepentingan pun tidak boleh masuk.

Di samping itu, wanita hamil tidak boleh masuk. Perkabungan, ada anggota keluarga yang baru meninggal dunia, selama 49 hari, orang yang sedang berkabung tidak boleh masuk.

Yang paling pantang, ketika wanita sedang menstruasi juga tidak boleh masuk, namun bagaimana kalau siswa wanita yang menekuni sadhana tersebut? Ketika kondisi Anda sudah bersih, Anda baru boleh masuk untuk bersadhana, ketika sedang menstruasi jangan masuk untuk bersadhana.

Om Mani Padme Hum.

=================================================================

"Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra"
Ceramah Buddha Hidup Lian Sheng usai homa Yaochi Jinmu di Rainbow Villa pada tanggal 16 September 2007


Sembah sujud kepada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, dan Guru Thubten Dhargye.
Sembah sujud kepada segenap Acarya yang berjodoh, sembah sujud kepada adinata homa Y.M. Yaochi Jinmu dan para makhluk suci. Guru Dhara, Para Acarya, Dharmacarya, Para Lama, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya! (Hadirin tepuk tangan)
Hari ini saya mengadakan puja homa Yaochi Jinmu di sini, dari awal sampai akhir kita melakukannya dengan disiplin selangkah demi selangkah, mengundang adinata homa Yaochi Jinmu dan segenap yidam untuk turun, bahkan mudra pun terbentuk sangat jelas, serta melakukan memasuki diriku dan diriku memasuki dari Yaochi Jinmu, tatacara homa sangat lengkap, ritual juga sangat sempurna.
Setiap kali kita mengadakan homa, jika tatacara berjalan sangat sempurna, Anda melakukannya dengan segenap hati dan kekuatan, ia akan menghasilkan kontak yoga dan kontak batin. Sekali mengalami kontak batin, ia akan memancarkan daya yang sangat besar, setiap permohonan akan terkabulkan; bencana akan tersingkir bagi yang memohon tolak bala; kemakmuran akan meningkat bagi yang memohon kemakmuran; bagi yang memohon cinta kasih akan memperoleh keselamatan dan keharmonisan, serta saling menghormati dan mencintai; lalu bagi yang memohon agar musuh menyingkir, musuhnya juga akan menyingkir berkat kekuatan pahala dari upacara dan kekuatan dewa Vajra.
Sebenarnya, melakukan homa berarti melakukan puja api, Anda mempersembahkan barang sebanyak ini ke dalam tungku, segenap yidam dan adinata homa akan serentak menerima persembahan Anda. Anda harus sering menekuni homa atau puja api, sebenarnya boleh dikatakan homa adalah suatu cara yang paling mudah mencapai kontak yoga.
Orang-orang biasanya sembahyang dengan memasang dupa di rumah merupakan suatu wujud komunikasi dengan dewa. Kekuatan puja api yang kita lakukan justru melebihi sembahyang dewa pada umumnya. Sebab, kita menggunakan banyak dupa berkualitas, banyak bahan persembahan, dan banyak kekuatan yang nyata, serta arak dan amrta.
Kita bervisualisasi persembahan menjelma menjadi sebanyak awan, agar adinata homa dan segenap Buddha, Bodhisattva, Vajra Dharmapala, dan Dakini pun turun, bahkan ikatan jodoh dan kekuatan kita sebagai Tantrika pun dapat meningkat, sehingga menghasilkan fenomena kontak yoga. Akhir-akhir ini Mahaguru telah mentransmisikan "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra", banyak umat se-Dharma mengajukan bermacam-macam pertanyaan.
Sekarang masih tersisa sedikit waktu bagi Anda semua untuk mengajukan pertanyaan. Silahkan mengajukan pertanyaan seputar penataan mandala Satya Vajrakila atau pertanyaan seputar bahan yang harus disiapkan! Saya akan menjawab semua pertanyaan yang berada dalam lingkup yang dapat saya jawab. Anda tidak boleh menanyakan pada saya apa bahan warna merah dan warna hijau, jika saya membocorkan semuanya, kalian membocorkan di luar sana, nanti mereka pun menjual barang-barang tersebut di stadium Malaysia. (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)
Sekarang sudah banyak orang berencana membuat ribuan batang Vajrakila dari Kalachakra untuk dijual di Malaysia. Gerakan orang pintar ini cepat sekali, ia segera menghubungi rumah duka untuk mengambil abu jenazah, kemudian sebotol demi sebotol segera dibawa ke stadium untuk dijual. Gratis! Tidak gratis, bahkan sangat mahal! (Hadirin tertawa) Jadi, kalau ada pertanyaan, silahkan ajukan, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda semua.

T: Apabila ada umat se-Dharma yang berstatus suami istri atau dua orang mitra bhiksu ingin menekuni sadhana ini bersama-sama, bolehkah satu mandala digunakan bersama?
J: Untuk memudahkan, satu mandala boleh digunakan bersama. Menurut ajaran dari guru saya pada masa silam, sadhana ini cukup Anda tekuni sendiri, jangan terlihat oleh siapapun, sebab ini termasuk rahasia yang rahasia. Akan tetapi, sadhana ini telah saya ungkapkan, jadi, bukan rahasia lagi. Namun, saya mohon kepada orang-orang yang ingin menekuni sadhana ini bahwa sadhana ini harus diabhiseka langsung oleh Mahaguru. Bila orang dari kalangan luar ingin menekuni sadhana ini, ia harus bersarana dan menerima abhiseka, bahkan harus diabhiseka langsung baru akan manjur.

T: Jika kita menekuni sadhana ini di tanah makam, apakah harus memilih waktu?
J: Anda tidak perlu memindahkan seluruh mandala Anda ke pemakaman untuk menekuni sadhana ini. Sadhaka India pada masa silam bersadhana di kuburan, mereka sering mengoleskan abu jenazah ke seluruh wajah dan tubuh mereka, demikianlah mereka bersadhana. Jadi, bila Anda ingin bersadhana di pemakaman pada malam hari, tentu tidak apa-apa! Namun, kalau di negara barat, Anda jangan sampai ditangkap polisi. (Hadirin tertawa) Kalau di negara timur, ada sebagian pemakaman tidak ada satgasnya, kalau Anda bersadhana di pemakaman yang ada satgasnya, satgasnya akan mencari Anda.

T: Apakah abu jenazah dari siapa saja boleh digunakan, ataukah harus abu jenazah dari orang yang sangat bersih?
J: Menurut ajaran dari guru saya pada masa silam, abu jenazah siapa saja boleh digunakan, baik yang masih muda, dewasa, separuh baya, maupun tua, bahkan abu jenazah dari dua atau tiga orang pun boleh, sama sekali tidak ada bedanya.

T: Apakah yang dimaksud dengan "ruang rahasia adalah ruangan yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara, misalnya tidak ada jendela atau ventilasi?
J: Bukan itu maksudnya! Maksudnya adalah Anda memiliki suatu ruangan yang kebetulan kosong, tidak perlu terlalu besar, dengan kata lain, tempat yang dapat dipasang mandala, mandala ini paling besar juga seperti tempat kita mengadakan homa. Anda boleh sekat menjadi satu ruangan, jangan sampai tidak ada sirkulasi udara. Yang dimaksud dengan "ruang rahasia adalah jangan biarkan binatang sembarangan masuk, jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan masuk. Ketika Anda bersadhana, jangan sampai terlihat oleh anggota keluarga Anda, sebab ini adalah sadhana rahasia, sehingga disebut "ruang rahasia, bukan maksudnya ruangan yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara.

T: Alat-alat yang digunakan seperti meja, apakah harus baru? Dalam hal waktu, apakah sehari hanya bersadhana sekali, atau paling baik kapan bersadhananya?
J: Oh! Apakah meja harus beli yang baru? OK! Sewaktu Anda mau menata mandala, tentu sebaiknya menggunakan yang baru, sebab yang baru belum pernah diraba orang lain, tidak begitu kotor! Memang paling baik Anda membeli meja baru. Jika Anda tidak ingin menggunakan meja baru, Anda lewatkan di atas api berarti telah bersih, demikian pun boleh. Mengenai bersadhana, bila Anda punya waktu, Anda boleh masuk ke dalam untuk menjapa mantra. Misalnya, sekarang saya ingin menekuni satu kali sadhana, sehari cukup sekali saja. Anda mau lebih juga boleh. Jadi, Anda masuk ke dalam mandala untuk menekuni sadhana penjapaan Kalachakra sehari sekali; atau hanya menjapa mantra Kalachakra pun boleh.

T: Jika ruang rahasia tidak begitu besar, bolehkah kita menaruh sebuah meja di sebuah sudut ruangan mandala biasa kita? Yakni ditata bersama dengan mandala! Hanya beda posisi saja.
J: Bila Anda ingin menata sebuah mandala demikian di hadapan Buddha dan Bodhisattva di mandala bersama Anda yang semula sudah ada, boleh! Ruangan itu juga boleh dianggap sebagai ruang rahasia. Namun, sewaktu Anda sedang bersadhana, Anda jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan atau anak kecil masuk ke mandala Anda dan melihat Anda bersadhana.

T: Jika kita memasang mandala di rumah kita sendiri, kapan seharusnya kita pergi ke pemakaman untuk menekuni sadhana ini? Sebab biasanya pemakaman adalah tempat umum, kita dilarang masuk, bagaimana sebaiknya kita mengatur waktunya?
J: Ada apa dengan kalian, mengapa kalian ingin bersadhana di pemakaman? (Hadirin tertawa) Belum tentu harus bersadhana di pemakaman. Anda membawa pulang abu jenazah, getah pohon, dan arang hitam, sama halnya telah bersadhana di kuburan atau pemakaman! Masih ada dua benda lagi, satu warna merah, satu lagi warna hijau, jika Anda telah membawa pulang yang warna merah dan warna hijau, lebih mirip lagi bersadhana di kuburan.

T: Setelah mendapatkan abu jenazah di rumah duka, apa yang harus saya lakukan agar "setannya tidak dibawa pulang? (Hadirin terbahak)
J: Asal tahu saja! Anda tidak membawa pulang abu jenazah dari rumah duka saja, rumah Anda sudah banyak "setannya. (Hadirin tepuk tangan)

“Banyak orang mengira di rumah duka baru ada "setannya, di tempat abu jenazah baru ada "setannya. Ini adalah konsep yang sangat keliru! Tempat yang paling banyak "setannya adalah di bioskop.
"Setan suka sekali menonton film, lagipula gratis alias free no tax! Setan bisa menonton setiap film secara gratis, makanya "setan suka sekali pergi ke bioskop. Tempat berkumpulnya "setan adalah tempat yang tidak pernah Anda duga, seperti di rumah Anda, di rumah saya, dan di rumah siapa saja. Di rumah Anda ada roh pelindung, dewa bumi, dewa-dewa kecil, roh leluhur, roh leluhur selama beberapa generasi! Jadi, tidak apa-apa kalau setan di rumah Anda berkurang satu atau bertambah satu. (Hadirin tertawa dan tepuk tangan) Jadi, Anda telah ditipu oleh dukun-dukun yang menawarkan jasa mengusir setan dan memasang tarif sekian.

T: Jika umat se-Dharma belum diabhiseka, bolehkah ia datang ke Seattle untuk memohon abhiseka dari Mahaguru?
J: Saya pernah menyatakan pada guru saya bahwa saya harus memberikan abhiseka di hadapan mandala Kalachakra baru berlaku. Bahkan Mahaguru harus menyelesaikan penjapaan Kalachakra, paling tidak Mahaguru harus menjapa mantra Kalachakra, kemudian merasakan Kalachakra turun di badan saya, pada saat itu, saya memberikan Anda abhiseka baru berlaku. Jadi, kalau Anda mau memohon abhiseka, Anda sampaikan dulu pada saya, kapan Anda mau ke Seattle, memohon Mahaguru memberikan abhiseka "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra" pada Anda. Saya akan menekuni sadhana penjapaan Kalachakra, kemudian saya menjapa mantra Kalachakra, Ia turun di badan saya, memasuki diriku dan diriku memasuki di badan saya, pada saat itu, abhiseka Sadhana Vajrakila yang saya berikan baru akan manjur.

T: Jika ada umat se-Dharma yang telah menerima abhiseka Kalachakra, namun ia belum menerima abhiseka Vajrakila, bolehkah ia menekuni sadhana ini?
J: Satya Vajrakila adalah Satya Vajrakila, penjapaan Kalachakra adalah penjapaan Kalachakra, jadi, harus menerima abhiseka Satya Vajrakila baru boleh menekuninya.

T: Ketika menata mandala, apakah ditentukan warna dan bentuknya?
J: Yang saya terangkan sepertinya berbentuk lingkaran teratai atau bundar. Mandala Anda juga tidak perlu terlalu besar, cukup seperti tungku homa saja. Anda boleh menata mandala yang sangat kecil! Anda tentu tidak boleh menata mandala sekecil biskuit, (Mahaguru dan hadirin tertawa)

Menancapkan sebatang Vajrakila berukuran paling kecil di atas beberapa butir beras, beberapa kuntum bunga kecil! Bunga, dupa, pelita, teh, dan buah-buahan sebesar "biskuit! Saya merasa kurang sopan bila kita mengundang Kalachakra turun di atas "biskuit. Paling tidak, Anda harus menata mandala sebesar tungku homa, bentuknya bundar, paling, tidak seperti itu!
Pertama, mandala sangat khidmat, Vajrakila di tengah, lalu ada tumpukan beras, jika Anda takut tumpukan beras digigit tikus, gunakan pasir vajra berwarna putih. Kemudian pasir vajra yang terdiri dari empat warna ditaruh di sekelilingnya, selanjutnya, bunga, dupa, pelita, teh, dan buah-buahan. Kemudian Anda ingin mempersembahkan beberapa biji mantou atau seteguk arak, atau sejumlah persembahan lain setiap kali Anda ingin bersadhana, itu lain lagi, Anda taruh saja di hadapan mandala, dan mulailah bersadhana!

Namun, Anda harus perhatikan warna pasir vajra! Di timur harus menggunakan pasir vajra berwarna kuning, di barat menggunakan pasir vajra berwarna merah, di utara menggunakan pasir vajra berwarna hitam, di selatan menggunakan pasir vajra berwarna hijau. Anda harus menaruhnya tepat pada posisinya, begitu Anda memasang kompas, Anda pun tahu di mana timur, selatan, barat, dan utara! Demikianlah Anda harus menata mandala Anda!

T: Apakah ada ketentuan untuk warna meja kayu yang dijadikan mandala? Seperti merah, kuning, hijau, atau warna lain?
J: Tidak ada ketentuan untuk warna meja mandala.

T: Apakah bayi yang terlahir dari bunga sarira boleh digunakan?
J: Bila Anda menghaluskan bunga sarira menjadi bubuk, tetap boleh digunakan.

T: Bolehkah menata mandala di dalam lemari pakaian? Lemari pakaiannya sangat besar, dapat dimasuki, tempatnya juga cukup besar.
J: Di dalam lemari pakaian? (Hadirin tertawa) Namun, sewaktu Anda sedang bersadhana, udaranya akan pengap, seharusnya boleh! Yang dimaksud dengan ruang rahasia belum tentu tertutup rapat sepenuhnya, tapi sebagian lemari pakaian adalah tertutup rapat. Boleh-boleh saja! Asalkan Anda tidak merasa kepanasan atau pengap berada di dalamnya.

T: Jika bentuk mandala bukan balok, bolehkah?
J: Tidak apa-apa, pokoknya mandala Anda harus bundar.

T: Saya punya dua buah pertanyaan. Pertama, paling baik mandala jangan dimasuki anak kecil. Biasanya anak-anak saya suka masuk ke mandala untuk sembahyang, jika kita telah menata mandala ini, masih bolehkah anak-anak saya masuk ke mandala untuk sembahyang? Pertanyaan kedua, jika kita menekuni Sadhana Satya Vajrakila, apakah sebaiknya kita menjapa mantra Kalachakra genap sekian puluh ribu kali terlebih dahulu, baru kemudian menekuni sadhana ini?

J: Pertanyaan pertama Anda mengenai anak-anak! Berapa usia anak-anak Anda? (Jawab: 9 dan 7 tahun.)
Usia 9 dan 7 tahun masih belum mengalami gejala pubertas! Biasanya begini, jika anak-anak Anda atau anggota keluarga Anda masuk ke dalam mandala Anda, jika Anda telah membersihkannya, ia boleh masuk. Maksud saya adalah orang yang tidak berkepentingan, seperti tetangga Anda, teman Anda, atau pekerja-pekerja yang sedang merenovasi rumah masuk ke dalam mandala Anda justru kurang baik. Atau Anda harus menata ulang mandala Anda.
Mengenai anak-anak di rumah Anda sendiri, kalau ia seorang perempuan, begitu ia mengalami masa puber, ia tidak boleh masuk sembarangan. Untuk anak yang masih balita, juga jangan biarkan ia sembarangan menyentuh mandala tersebut. Saya pribadi berpendapat, bila ia menjapa mantra dan sembahyang dengan tulus! Seharusnya boleh masuk!

Pertanyaan selanjutnya, apakah Anda harus menjapa sekian kali mantra Kalachakra? Tentu saja, semakin banyak semakin baik. Jika biasanya Anda menjapa mantra, semakin banyak semakin baik! Pokoknya tujuannya adalah Anda benar-benar mencapai kontak yoga dengan Satya Vajrakila dari Kalachakra. Inilah tujuan Anda. Saat Anda mengetahui bahwa Anda telah kontak yoga dengan Vajrakila dari Kalachakra, Anda malah boleh membongkar mandala Anda, barang-barang itu dihanyutkan ke sungai, seperti pasir vajra yang terdiri dari lima warna. Saat itu, sekali Anda telah mencapai kontak yoga, Anda pun kontak yoga untuk selamanya. Selama Anda membawa Vajrakila, menjapa mantra Vajrakila, Anda pun akan mencapai kontak yoga dengan-Nya, malah Ia akan mengikuti Anda. Saat itu, Anda tidak membutuhkan mandala lagi! Mandala boleh dibongkar.

T: Vajrakila dari Kalachakra seharusnya berwajah satu atau tiga atau empat?
J: Ketika Anda bervisualisasi Kalachakra, bila Anda dapat bervisualisasi yang rumit, Anda tentu boleh bervisualisasi yang berwajah empat. Namun, kalau Anda tidak dapat bervisualisasi yang berwajah empat, Anda boleh bervisualisasi yang lebih sederhana, misalnya yang berwajah satu, hanya ada wajah depan, mempunyai dua tangan yang masing-masing memegang vajra gentha dan vajra dorje, satu kaki berwarna merah, satu kaki berwarna putih, tubuh bagian atas berwarna biru atau hitam, Anda harus bervisualisasi wajah-Nya. Jadi, sewaktu Anda bervisualisasi Kalachakra, Anda tidak perlu bervisualisasi yang berwajah empat, cukup yang berwajah satu saja. Untuk Vajrakila, Anda cukup memiliki Vajrakila berwajah satu yang berwarna biru atau hitam, Anda tidak perlu menghiraukan wajah-wajah lainnya ada sekian. Dalam bervisualisasi Kalachakra, banyak orang bahkan tidak mampu bervisualisasi kepala-Nya, tangan-Nya, kaki-Nya, juga tidak dapat bervisualisasi Bhagawati. Kalau begitu, sekalian saja bervisualisasi mata ketiga dari Kalachakra, hanya satu mata saja! Bervisualisasi mata tersebut juga boleh. Dari sekian banyak kila dari Satya Vajrakila yang Anda gunakan, asalkan ada satu sisi dari wajahnya yang berwarna hitam atau biru, Anda pun boleh mempersemayamkannya layaknya Vajrakila dari Kalachakra, menjapa mantra Kalachakra, dan menekuni sadhana penjapaan Kalachakra.

T: Jika kerabat mempunyai biji sarira, kemudian biji sarira tersebut dihaluskan menjadi bubuk lalu dijadikan mandala, apakah tindakan ini akan melecehkannya?
J: Tidak! Kesadaran asal dari bunga sarira atau biji sarira yang Anda peroleh telah pergi ke Sukhavatiloka, tindakan ini tidak akan melecehkannya.

T: Sekarang saya tengah mempersemayamkan biji sarira dan bunga sarira tersebut, bolehkah saya menurunkannya?
J: Anda menghaluskannya menjadi bubuk bukan berarti Anda melecehkannya, sebab Anda menaruhnya juga berarti sedang mempersemayamkannya. Bahkan, Anda terus menjapa mantra Kalachakra, ia justru memperoleh pemberkatan dari mantra Kalachakra, sehingga ia akan naik ke alam yang lebih tinggi.

T: Jika sudah ada ruang rahasia, namun ada serangga kecil yang tidak sengaja masuk ke dalam mandala seperti cecak, bagaimana? Ada lagi, jika dua orang boleh menggunakan mandala bersama, bolehkah menata dua mandala di dalam satu ruang rahasia?
J: Bagaimana kalau cecak atau labah-labah masuk ke dalam mandala? Itu binatang kecil, saya merasa dulu sewaktu guru saya mengajarkan saya, ia tidak sempat membahas mengenai masalah ini. (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)
Kemarin demi seekor labah-labah yang cukup besar di tangga saya, Guru Dhara tahu hal ini. Labah-labah itu berhenti, saya terus menjapa mantra di depannya, saya terus japa mantra penyeberangan, terus-menerus japa! Tapi labah-labah ini tetap tidak mau beranjak. Usai japa mantra penyeberangan, saya pun mengucapkan "terlahir di Sukhavatiloka, bebas dari kelahiran dan penderitaan", agar ia terlahir di alam yang lebih baik, tidak perlu menjadi labah-labah lagi. Kemudian saya mengambil sebuah kantong plastik, saya tepuk dengan tangan saya! Lalu saya tangkap! Supaya ia terlahir di tempat yang lebih baik.
Bila kita melihat ada binatang masuk ke mandala kita, kita cukup bersihkan dengan air amrta atau air Mahakaruna Dharani.

T: Apakah mantra Kalachakra harus dijapa di hadapan mandala? Kadang-kadang saya menjapa sambil menyetir mobil, apakah boleh?
J: Boleh. Jika Anda di hadapan mandala, berarti Anda bersadhana secara formal, seperti penjapaan Kalachakra, serangkaian tatacara dari awal sampai akhir tidak boleh terlewat satu pun, berarti Anda sedang bersadhana. Anda tetap japa mantra pembersihan! Setelah itu, mulaillah menjapa mantra!
Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.
Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.
Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.
Japa terus-menerus! Japa hingga akhirnya Anda bernamaskara pada-Nya, bernamaskara pada mandala, tetap japa mantra paripurna, tepuk tangan dan memetik jari, seperti demikian, kemudian keluar dari mandala.
Ketika Anda sedang menyetir mobil, Anda japa "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha. Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.", ketika sedang berjalan juga boleh. Namun, di dalam mandala, Anda harus duduk dengan sangat sopan, dengan sangat hormat, begitulah dari awal hingga akhir, seperti japa mantra pembersihan! Japa mantra .....hingga "Om. Bulin. Om. Bulin. Om. Bulin." Kemudian selesai. Dengan demikian baru berlaku. Namun, menjapa mantra di luar mandala juga boleh. Menjapa mantra di luar mandala boleh dianggap sebagai tambahan.

T: Sewaktu saya menjapa mantra, tiba-tiba turun batu es! Saya terkejut setengah mati! Saya langsung menyetop mobil dan tidak berani menjapa lagi!
J: Muncul batu es, angin, guntur, atau petir saat japa mantra Kalachakra adalah normal. Dewa Vajra datang baru akan turun batu es. Turun batu es, petir, dan guntur adalah fenomena datangnya Dewa Vajra.

T: Apa itu pasir vajra? Bagaimana memperoleh pasir vajra? Dan berasal dari mana warna dari pasir vajra?
J: Di Tibet, mereka bisa membuat mandala pasir, menurut "Nagakrim Chenmo" (Penjelasan Besar tentang Rahasia Mantra), tingkat kepentingan mereka membuat mandala ini, banyak peraturan pembuatan mandala dengan menggunakan pasir vajra lima warna. Jadi, bagaimana memperoleh pasir vajra, jika Anda membeli pasir vajra di toko orang Tibet, ia pasti mempunyai pasir vajra. Sebab, orang Tibet selalu membuat mandala pasir vajra. Banyak Lama yang menguasai pembuatan mandala dengan pasir vajra. Jadi, pasir vajra seharusnya dibeli di toko Tibet.
Ada satu hal lagi, jika Anda sendiri mau membuat pasir vajra, carilah pasir yang bersih yang tidak pernah diinjak orang, misalnya pasir laut! Pasir laut ada yang berwarna putih dan juga hitam, harus yang bersih. Anda ambil pasir berwarna putih, kemudian Anda sepuh dengan bahan pewarna, kemudian dibersihkan lagi, ini juga boleh dianggap sebagai pasir vajra.
Baiklah! Terima kasih semuanya!

=============================================================================================

Intisari Ceramah Dharmaraja Buddha Lian Sheng pada upacara Homa Kalachakra tanggal 20 Oktober 2007 di Malaysia

Pertama-tama sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, dan Guru Thubten Dhargye, sembah sujud kepada para yidam di mandala. Para Acarya, Guru Dhara, Dharmacarya, Para Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, para ketua vihara, seluruh umat se-Dharma, salam sejahtera! Salam sejahtera juga kepada seluruh tamu agung!

Hari ini kita melakukan upacara akbar homa Kalachakra, Kalachakra turun dari angkasa menuju ke tungku homa, turun di atas mandala pasir, turun di atas mandala, turun di hati Mahaguru. Ini adalah homa yang mengandung Dharmabala yang sangat dahsyat. (Hadirin tepuk tangan)


Pertama-tama, tadi saya sempat mendengarkan Acarya Koh mengatakan bahwa ada 7 perkumpulan yang tidak mengakui True Buddha School (Zhenfozong), tidak apa-apa, yang penting kita mengakui mereka. Di sini, saya pribadi memberikan restu kepada segenap perkumpulan agama Buddha di Malaysia, semoga mereka membebaskan makhluk luas dan membabarkan Buddhadharma, sehingga batin semua insan dapat tenteram; semua manusia dapat terlahir di Buddhaloka yang bersih; dan dapat mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang. Kita memberikan restu kepada Agama Buddha di Malaysia, bahkan perkumpulan-perkumpulan dari setiap agama pun dapat dengan damai membebaskan batin seluruh insan. Ini adalah harapan saya yang tulus. (Hadirin tepuk tangan)


Berdasarkan Tanda Buddha Mahaguru adalah Buddha.
Ada yang mempertanyakan masalah Buddha asli, Buddha palsu, dan Buddha Hidup. Di alam semesta ini, sebelum tiada awal, sebelum segala sesuatu dimulai, semua insan seharusnya seperti yang dikatakan oleh Acarya Koh, sebanyak pasir Sungai Gangga, semuanya sederajat. Apa itu asli? Apa itu palsu? Apa itu Buddha Hidup? Boleh dikatakan semua orang adalah Buddha Hidup. Hanya saja Buddhata dari beberapa orang masih belum bangkit. Lantas, apakah Mahaguru Lu adalah Buddha Hidup? (Hadirin menjawab: Ya. Tepuk tangan) Asal tahu saja, jawaban kalian salah. Mahaguru Lu bukan Buddha Hidup, melainkan "Buddha".


Asal tahu saja, tidak ada yang namanya Buddha Hidup dan Buddha Mati, hanya ada satu Buddha, satu berarti segalanya, segalanya berarti satu. Di pusat tulang tengkorak Mahaguru Lu sudah powa, terbuka, saya bisa menemui Sakyamuni Buddha melalui lubang di pusat tulang tengkorak saya. Sakyamuni Buddha sangat akrab dengan saya, akrab! Akrab! Akrab! (Hadirin tepuk tangan)


Di kedua telinga Mahaguru terdapat dua butir sarira telinga bawaan lahir. Bisa dilihat dengan mata telanjang, sudah ada sejak lahir. Bahkan ketika saya lahir pun, saya mengenakan jubah surgawi! Jika suatu hari nanti Mahaguru memperlihatkan kedua pentil kepada kalian, kalian akan melihat bahwa di depan dada Mahaguru terdapat tanda Buddha, huruf Swastika. Dulu tidak ada, akhir-akhir ini baru muncul. (Hadirin tertawa, tepuk tangan)


Selanjutnya, telapak tangan Mahaguru muncul Dharmasangka Mani; di punggung ibu jari tangan kanan Mahaguru, muncul sesosok Dharmapala Raja Setan Tersenyum pemberian dari Ksitigarbha Bodhisattva. Mahaguru selalu dilindungi oleh Dharmapala. Bagaimanapun orang lain mengguna-gunai Mahaguru, menfitnah Mahaguru, menggagalkan Mahaguru, tenang! Mahaguru dilindungi oleh Dharmapala. Asal tahu saja, di bawah kaki Mahaguru dengan sendirinya muncul tutul kulit macan, bintik-bintik tutul kulit macan. Tutul kulit macan ini, "Heruka" mana saja di dalam tradisi Tantra, di bawah kakinya pasti terdapat kulit macan, tutul kulit macan ini baru ada sepulangnya kita dari Yunani dan Italia, tutul macan ini muncul dengan sendirinya. Asal tahu saja, semua ini adalah lambang inkarnasi kedua dari Buddha Hidup. (Hadirin tepuk tangan)


Sekarang saya tanyakan pada kalian, siapa di antara kalian yang memiliki sebuah huruf Swastika di dadanya? Barangsiapa yang mempunyai huruf Swastika di dadanya, silahkan angkat tangan (Mahaguru angkat tangan, hadirin tertawa).

Di dada Sakyamuni Buddha dan seluruh Buddha terdapat huruf Swastika. Di dada saya ada huruf Swastika, lo! (Hadirin tepuk tangan)

Huruf Swastika di depan dada saya ini muncul sendiri, bukan ditato. Jadi, Mahaguru bukan Buddha Hidup, melainkan "Buddha". Suatu hari nanti, saya akan memperlihatkan kedua pentil saya pada kalian. (Hadirin tertawa, tepuk tangan)
Teringat sebuah cerita lucu. Saya ceritakan saja sebuah cerita lucu! Cerita ini disampaikan oleh Sdri. Chen Chuan-fang. Ada seorang pemuda, mengenakan jas, berdasi, ia berpenampilan layaknya orang kaya dan sambil menggandeng seorang gadis cantik, ia pergi ke restoran berkelas paling tinggi untuk makan. Pemuda ini mengidap penyakit gagap. Ia mau pura-pura elegan, duduk dan berkata pada waiter (pelayan), tolong keluarkan arak yang paling bagus di tempat kalian. Begitu waiter tersebut melihat, orang kaya datang, ia pun segera membawa banyak arak untuk dipilihnya, ia mengambil sebotol arak yang paling bagus, sebotol kurang lebih seharga 300 dolar Amerika. Waiter (pelayan) ini bertanya, "Dibuka atau tidak? Apakah arak seharga 300 dolar Amerika dibuka atau tidak?" Karena ia gagap, ia pun berkata, "Buka, buka, buka, buka, buka, buka, buka, buka...." Waiter ini "peng, arak pun dibuka, ia berkata, "Buka lelucon apaan!" Waiter ini pun pergi dan bercerita pada waiter lain, "Anda ambil saja sebotol Louis 13 yang seharga ribuan dolar Amerika, ia pasti akan buka." Ia bertanya padanya mau atau tidak? Ia berkata, "Mau, mau, mau, mau, mau, mau, mau...." Waiter ini pun "peng lalu sebotol lagi dibuka. Ia berkata, "Mau nyawa, ya!" (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa, tepuk tangan)


Di sinilah makna cerita lucu yang saya sampaikan di sini. Anda harus melihat apa yang terakhir Mahaguru Lu katakan. Ada arti tertentu di dalam kata-kata Mahaguru. (hadirin tepuk tangan)

Kalian jangan salah paham saya "buka, buka, buka, buka, buka, buka" lelucon apaan. Juga jangan salah paham saya "mau, mau, mau, mau, mau, mau" nyawa bhiksu tua! Tolong jangan salah paham. Pribadi saya, artikel saya, semua yang saya katakan adalah fakta yang sangat nyata. (Hadirin tepuk tangan)

Dua Benda Keramat Terakhir yang Diperlukan untuk Menata Mandala: Bata Merah dan Bubuk Daun Hijau yang sudah Dikeringkan di Pemakaman.


Hari ini yang harus dijelaskan adalah "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra".
Di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, saya telah menjelaskan bagaimana mandala ditata, bagaimana sadhana ditekuni. Anda harus menemukan lima macam benda keramat yang berharga. Pertama, abu tulang manusia. Kedua, getah berwarna kuning yang keluar dari pohon di kuburan. Ketiga, arang di kuburan. Benda pertama ditaruh di atas pasir vajra berwarna putih. Benda kedua ditaruh di atas pasir vajra berwarna kuning, benda ketiga ditaruh di atas pasir vajra berwarna hitam. Saya akan mengungkapkan rahasia dari kedua benda keramat terakhir di Putra Stadium. (Hadirin tepuk tangan)


Di atas pasir vajra merah ditaruh bubuk bata merah di kuburan. Bata merah ini harus direndam lebih dahulu di air, bata merah yang pernah berendam di dalam air hujan yang turun pada musim hujan. Selanjutnya, bagaimana mendapatkan benda terakhir yang berwarna hijau itu? Kuburan adalah pemakaman. Bukankah di kuburan banyak pohon? Anda petik sehelai daun dari setiap pohon, bila ada sekian banyak pohon, Anda pun petik daun dari sekian banyak pohon yang ada, semakin banyak semakin baik, lalu disiangi, kemudian haluskan menjadi bubuk dan ditebarkan di atas pasir vajra berwarna hijau. (Hadirin tepuk tangan)


Bila kelima benda keramat Anda sudah lengkap, Anda pun boleh menata mandala, di tengah adalah Vajrakila Kalachakra. Tanah, air, api, angin, akasha, dua puluh delapan surga, di atas Surga Mahesvara ditaruh teratai besar berwarna biru atau hitam, di atas teratai ditaruh cakra surya dan cakra candra. Di atas cakra surya dan cakra candra ditaruh pasir vajra putih, kemudian ditancapkan Vajrakila. Selanjutnya adalah timur, selatan, barat, dan utara. Timur kuning, barat merah, utara hitam, selatan hijau-empat benua besar. Selanjutnya, bunga, dupa, pelita, teh, buah-buahan. Bunga melambangkan delapan benua kecil. Setelah bunga, lautan parfum, pelita mengitari, teh mengitari, buah-buahan mengitari, dan jadilah sebuah mandala Vajrakila Kalachakra. (Hadirin tepuk tangan)


Lantas, Anda pun menekuni Sadhana Kalachakra di hadapan mandala Vajrakila Kalachakra, menjapa mantra Kalachakra, Anda harus terus menjapa dengan sangat cepat, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." Hingga Anda melihat cahaya api, mengeluarkan asap, muncul adinata Kalachakra di hadapan Anda. Pada saat itu, artinya Anda telah kontak yoga dengan Kalachakra. Anda boleh meminta Kalachakra selalu menyertai Anda, membantu menyukseskan misi pembabaran Dharma Anda. Kelak Anda mencapai kebuddhaan, seluruh rekan-rekan di mandala Kalachakra pun mencapai kebuddhaan. (Hadirin tepuk tangan)


Mohon perhatikan sebentar! Sadhana ini sangat istimewa, kontak yoga juga sangat cepat. Setelah Anda berhasil, Vajrakila dari Kalachakra adalah tongkat instruksi Anda. Asalkan Anda mengangkat Vajrakila dari Kalachakra, baca mantra, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Leling, XXX bersarana pada Zhenfo. Suoha." Orang ini pun akan bersarana! Orang ini dengan sangat mudah akan datang bersarana.

Angkat Vajrakila, leling Dewa Gajah alias badai berubah arah, dengan Vajrakila dari Kalachakra saya, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Leling, badai berubah arah. Suoha." Badai ini pun berubah arah. (hadirin tepuk tangan)


Dengan Vajrakila dari Kalachakra yang sudah berhasil lewat sadhana Vajrakila Kalachakra, ditancapkan di atas tanah, tempat itu akan bebas dari gempa bumi. Malaysia jarang terjadi gempa bumi. Juga jarang terjadi badai. Lalu bagaimana kalau terjadi kebakaran? Asalkan mengangkat Vajrakila dari Kalachakra yang Anda bawa sambil arahkan pada api, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Leling, api segera padam. Xie." Begitu leling diturunkan, "Moheboyue.....Ruling. Xie." Begitu ditunjukkan, dari tanah tersebut segera berembus pusaran angin yang meniup api tersebut hingga padam.


Jika angin tidak berembus, bila rumah Anda di sini, begitu Anda menurunkan sebuah leling, api tersebut pun menjilat berlawanan arah, api pun membakar di tempat lain, tidak akan membakar rumah Anda. Atau kita angkat dan menurunkan sebuah leling, regu pemadam kebakaran pun lekas tiba. Pokoknya manfaatnya sangat besar. Lalu, Malaysia masih ada apa? Banjir. Banjir pasti ada! Angkat Vajrakila yang sudah berhasil ditekuni, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Leling, banjir segera surut." Lempar Vajrakila ke dalam banjir, banjir ini pun segera masuk ke dalam tanah, lalu hilang, banjir pun lekas surut. (Hadirin tepuk tangan)


Saya sampaikan sebuah cerita yang lebih unik! Bukankah sekarang bumi ini sedang mengalami pemanasan global? Anda boleh leling (menurunkan perintah), "Om. Ha. Kamala. Walaya. Leling, mohon matahari lebih jauh sedikit dari bumi. Suoha." Asal tahu saja, bumi ini tidak akan mengalami pemanasan global lagi. Tapi, jangan sampai tidak ada matahari, Anda jangan suruh matahari terlalu jauh dari bumi, bila matahari terlalu jauh, setiap orang di Malaysia harus memakai mantel, jaket, atau mantel bulu angsa, bahkan harus seperti Santa Claus. (Hadirin tertawa, Mahaguru tertawa)


Ini sangat hebat. Mengapa Kalachakra mempunyai kemampuan demikian? Asal tahu saja, Kalachakra mengatur seluruh alam semesta, di sisi dari vajra dorje bersilangan yang ada di atas kepala-Nya terdapat cakra surya dan cakra candra. Cakra surya dan cakra candra berada dalam pengawasannya. Planet mana yang tidak berada di bawah pengawasan Kalachakra? Kalachakra justru adalah alam semesta! (Hadirin tepuk tangan)


Kesepuluh Jari Memakai Cincin Melambangkan Sepuluh Bhumi Bodhisattva
Hari ini Mahaguru tampil beda, kepala mengenakan mahkota vajra dari vajra dorje, melambangkan keberhasilan Anuttarayoga Tantra. Telinga Mahaguru mengenakan dua buah anting cukup besar, sebelah melambangkan keberhasilan "tingkat permulaan", sebelah lagi melambangkan keberhasilan "tingkat kesempurnaan". (Hadirin tepuk tangan)


Lihat tangan Mahaguru, kesepuluh jari Mahaguru memakai cincin. Kesepuluh jari memakai cincin, apakah melambangkan Vajra Mahaphala (berkah besar)? Jangan salah paham. Kesepuluh jari memakai cincin, hanya orang yang mengerti Sadhana Kalachakra yang tahu, melambangkan kesepuluh aksara mantra! "OM. HA. KA MA LA. WA LA YA. SO HA." Kesepuluh aksara mantra. Lalu apa arti dari kesepuluh aksara mantra ini? Yaitu sepuluh bhumi Bodhisattva. Bila Anda telah mencapai keberhasilan dalam sepuluh bhumi Bodhisattva atau tingkat Bodhisattva bhumi kesepuluh, sama artinya dengan "pencerahan sederajat"! Sudah hampir mencapai kebuddhaan, selangkah lagi adalah "pencerahan agung", "pencerahan agung" adalah kebuddhaan. Dari bhumi pertama hingga bhumi kesepuluh, kesepuluh bhumi Bodhisattva ini dilambangkan dengan kesepuluh cincin ini. Lihat topi, anting, dan kesepuluh cincin yang Mahaguru kenakan, semuanya mempunyai arti yang dilambangkannya. Hanya orang yang benar-benar memahami Sadhana Kalachakra yang tahu. Sepuluh buah cincin melambangkan sepuluh bhumi keberhasilan Bodhisattva, saya pribadi duduk di sini yakni di tengah-tengah mandala Kalachakra, Kalachakra turun di atas badan saya, saya adalah Kalachakra Buddha. (Hadirin tepuk tangan)


Bila Anda telah belajar Sadhana Vajrakila ini, Anda akan sangat cepat mencapai kontak yoga, semoga Anda semua tekun menjalankan bhavana dengan menggunakan kelima jenis benda keramat ini.
Di sini, saya akan ceritakan lagi sebuah cerita lucu pada kalian. Banyak hewan sedang berkumpul, mereka berkumpul sampai larut malam, karena di sana mereka main mahyong sampai larut malam, perut mereka pun terasa agak lapar, mereka pikir kura-kura sedang nganggur, lalu mereka pun menyuruh kura-kura pergi membeli cemilan. Kura-kura memang sangat rendah diri! Lalu, ia pun merangkak perlahan-lahan. Sudah dua-tiga jam hewan-hewan menunggu, tapi cemilan masih belum datang. Mereka pun mulai memaki, kura-kura sialan, kura-kura payah, kura-kura brengsek, mereka memaki habis-habisan. Di samping pintu, kura-kura tersebut mendengar makian mereka dan berkata, "Jika kalian masih memaki lagi, saya tidak mau pergi lagi." Ternyata ia baru merangkak sampai samping pintu saja.
Asal tahu saja, Anda harus rajin menekuni sadhana ini, jangan seperti kura-kura. Begitu Anda mendengarkan sadhananya, menerima abhisekanya, jika Anda tidak rajin menekuninya, waktu Anda mencapai kontak yoga tidak jauh berbeda dengan kura-kura tersebut, sebab ia masih belum siap, apapun tidak ada. Begitu mendengarkan sadhana ini, Anda pun harus rajin menekuni Sadhana Kalachakra, menjapa mantra Kalachakra. Bila Anda telah menekuni sampai mencapai kontak yoga, Anda pun memiliki power (kekuatan), Kalachakra pun berada di sekeliling Anda, bagaimana pun Anda "leling" (menurunkan perintah), itulah yang akan terjadi. Menurut Anda, masihkah Mahaguru takut dicelakai orang, asal tahu saja, saya tidak akan mati dicelakai. Kecuali, saya sendiri mau mangkat, kalau tidak saya tidak akan mati. (Hadirin tepuk tangan)


Ada Dua Macam Orang yang Tidak Diperkenankan Menekuni Sadhana Satya Vajrakila
Walaupun sadhana ini sangat bagus, namun tetap ada pantangannya. Asal tahu saja, orang yang melanggar Sila tidak diperkenankan menekuni sadhana ini. Coba Anda pikirkan sendiri, Apakah Anda melanggar Sila atau tidak, sejak Anda bersarana pada Zhenfo, apakah Anda melanggar Bodhisattva Sila yang Anda terima? Apakah Anda melanggar Pancasila yang Anda terima? Apakah Anda melanggar Sila-sila Tantrayana seperti 14 Mula Sila Tantrayana? Apakah Anda melanggar 50 Stanza Pengabdian pada Guru? Bila Anda telah melanggar Sila, jangan tekuni sadhana ini. Bila Anda telah menerima Bodhisattva Sila, hati Anda harus sangat baik, Anda harus membantu para insan. Jika di dalam hati Anda masih ada kebencian kepada para insan, berarti Anda melanggar Sila. Jika di dalam hati Anda masih ada musuh, Anda pun melanggar sila. Anda hanya membantu para insan, tidak ada diri sendiri. Sekarang saya coba bertanya pada Anda semua, barangsiapa yang tidak melanggar Sila, silahkan angkat tangan. Seharusnya ada yang angkat tangan? Ternyata semua orang melanggar Sila. Mahaguru angkat tangan. (Hadirin tertawa, Mahaguru tertawa, tepuk tangan)


Mahaguru tidak pernah membenci orang lain. Tidak pernah. Mahaguru tidak pernah cemburu pada orang lain. Tidak pernah. Mahaguru tidak pernah iri pada orang lain. Tidak pernah. Mahaguru pribadi juga tidak mempunyai musuh. Tidak pernah. Bila ada orang demikian, ia pasti tidak melanggar Sila. Silahkan angkat tangan. Pak Chen Jia-ping seharusnya boleh angkat tangan! (Mahaguru tertawa) Ia adalah orang yang sangat jujur! Sangat berbakti! Sangat berbakti dan sangat jujur! Saya tidak pernah melihat orang demikian! (Hadirin tepuk tangan) Beliau duduk di baris pertama kursi VIP.


Bagaimana kalau melanggar Sila? Mereka pun tidak dapat menekuni sadhana ini, lalu apa gunanya saya mentransmisikan sadhana ini? Bukankah sia-sia saya mentransmisikan sadhana ini? Saya bertanya pada Kalachakra, Beliau mengatakan bahwa solusinya adalah diabhiseka Kalachakra tiga kali. Three times, tiga kali abhiseka Sadhana Kalachakra bisa menghapus pelanggaran Sila ini. Hari ini, bagi kalian yang melanggar sila, asalkan kalian mengelilingi tiga kali, kalian pun dianggap tidak melanggar Sila. Pernyataan ini diungkapkan oleh Kalachakra, bukan saya. (Hadirin tepuk tangan) Inilah solusinya.


Kedua, orang yang bersama-sama dengan orang yang melanggar Sila tidak boleh menekuni Sadhana Kalachakra. Ada yang bertanya pada saya, bagaimana saya tahu ia melanggar Sila atau tidak? Bila Anda sudah bergaul lama dengannya, Anda seharusnya tahu! Kalau kita sendiri melanggar Sila atau tidak, kita sendiri tahu. Namun, justru sulit untuk mengetahui apakah orang lain melanggar Sila atau tidak. Akan tetapi! Sesungguhnya, bila sesama manusia sudah bergaul lama, Anda akan mengetahui bagaimana kira-kira karakternya. Apakah melanggar Sila atau tidak, Anda seharusnya mengerti. Jika orang ini bersama-sama dengan orang yang melanggar Sila, bagaimana? Solusinya adalah Anda melakukan homa sekali, melakukan Trimula Puja sekali, bertobat atas kesalahan sendiri karena telah bersama-sama dengan orang yang melanggar Sila. Bukan saya yang katakan! Kalachakra yang katakan. (Hadirin tepuk tangan)


Selanjutnya, jika Anda menekuni sadhana ini tanpa dibarengi keyakinan terhadap Mulaguru dan Kalachakra, setelah Anda tekuni, suasana hati Anda tidak gembira, bagaimana? Asal tahu saja, ambil air Mahakaruna Dharani, lalu tuangkan ke dalam bak mandi, isi dengan air sampai penuh, lalu beli bunga putih, pada setiap helai kelopak bunga putih, Anda baca, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." Lempar ke dalam bak mandi. Sampai bak mandi diselimuti dengan bunga putih, Anda turun dan mandi di dalamnya. Air Mahakaruna Dharani, ditambah air mandi, selanjutnya ditambah dengan kelopak bunga putih yang sudah dibacakan mantra, Anda tekuni lagi, suasana hati Anda akan membaik, sehingga Anda bebas dari masalah keyakinan Anda terhadap Kalachakra dan Sang Guru, serta Anda akan mencapai kontak yoga dalam sadhana. (Hadirin tepuk tangan)


Orang yang Mencapai Kontak Yoga dalam Sadhana Harus Menjalankan Catur Apramana (Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa)
Setelah kontak yoga dalam sadhana ini, banyak kegunaan lainnya, tidak hanya Vajrakila. Asal tahu saja, di dalamnya mengandung rumus, semua buah-buahan persembahan, paling tidak Anda harus makan sebiji setiap hari, lalu tambahkan lagi. Jika Anda mempersembahkan teh, paling tidak Anda harus minum segelas setiap hari. Cara menata mandala, cara menekuninya, dan pantangannya telah saya jelaskan di Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, silahkan beli DVD nya dari Vihara Ling Shen Ching Tze Seattle, bila Anda gabungkan dengan penjelasan hari ini, Anda pun tahu apa yang harus Anda lakukan.
Namun, saya harus peringatkan pada Anda semua, bila Anda telah menekuni sadhana ini, Anda sama dengan Bodhisattva dan Dharmapala, seorang Bodhisattva tidak akan mencelakai manusia, tapi justru menolong manusia. Anda tidak boleh membawa pasir vajra merah, bertemu dengan seorang wanita cantik, Anda berkata padanya, "Om. Ha. Kamala. Walaya. You love me. Suoha" Wah! Ia pun mencintai Anda! Ia akan mengikuti Anda! jika Anda adalah seorang pria yang sangat tampan, mempunyai keinginan untuk maju, bahkan sudah beristri, bila Anda menggunakan sadhana ini untuk maksud jahat, akan ada balasannya, akan ada karmanya. Karmanya tanggung sendiri!

Bila Anda menaburkan pasir vajra berwarna kuning dari seorang siddha yang menekuni sadhana ini pada keempat sudut di dalam toko Anda, usaha Anda akan makmur sekali. Apakah sudah mengerti? Uang yang didapatkan harus didanakan, tidak boleh dinikmati sendirian, walaupun berkah Anda telah bertambah, namun berkah tersebut masih ada batasnya, Anda harus mengerti mendanakan kekayaan Anda. Jika Anda mengalami bencana, taburkan pasir vajra putih di atas badan Anda, atau bawa serta pasir vajra putih, maka bencana Anda akan tersingkirkan, semua malapetaka akan terhapuskan. Jika Anda membawa serta pasir vajra hitam, semua musuh akan menyingkir.

Jika teman Anda diganggu makhluk halus, ambillah pasir vajra putih, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Leling. Mara penyakit menyingkir. Suoha." Lalu taburkan ke tubuh pasien, penyakitnya akan sembuh. Bahkan air, teh, buah-buahan, dan bunga persembahan Anda ada gunanya. Semua ada gunanya. Jadi, Sadhana Kalachakra sama halnya dengan sebuah ilmu Tantra, kegunaannya tidak terhingga. (Hadirin tepuk tangan)


Asal tahu saja, bila Anda menggunakan Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra, walaupun Anda memiiki Dharmabala yang begitu besar, ilmu yang begitu luar biasa, namun Anda harus mempertimbangkan karma dalam melakukan ritual apapun. Bila Anda dapat membantu orang lain, usahakan bantu. Anda berwelas asih pada para insan, berdana dan Catur Apramana (maitri, karuna, mudita, dan upeksa), seperti yang saya katakan, maitri dan karuna adalah semacam metode memudahkan para insan, Anda harus memperoleh kebijaksanaan Kalachakra, kebijaksanaan adalah ibu, kemudahan adalah ayah, welas asih dan kebijaksanaan diterapkan secara bersamaan barulah dapat mencapai tingkat pencapaian dari Tathagata. Belajar Buddhadharma harus mengerti kemudahan, mengerti kebijaksanaan, mengerti welas asih, mengerti menerapkan welas asih dan kebijaksanaan secara bersamaan. (Hadirin tepuk tangan)


Di antaranya masih terdapat banyak mantra. Saya bertapa kurang lebih 6 tahun, 6 tahun kemudian saya kembali ke Seattle, Washington, berdekatan dengan Oregan ada sebuah gunung berapi bernama Mount Saint Helens, berita setiap hari meliput, Mount Saint Helens setiap hari berasap dan menyemburkan api! Dalam hati saya berpikir, welas asih kepada para insan di Washington dan Oregan, saya melakukan ritual Kalachakra, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha. Leling. Gunung berapi Mount Saint Helens jangan meletus." Ambil beberapa buah persembahan, lalu suruh warga sekitar lempar ke keempat sisi dari Mount Saint Helens. Setelah dilempar, semenjak itu tidak ada asap sedikit pun. Tidak berasap lagi. Mountain Saint Helens adalah sebuah gunung berapi hidup, sejak saya melempar buah persembahan, tidak ada lagi gunung berapi! (Hadirin tepuk tangan)


Pada suatu hari ketika saya sedang menyepi, saya pergi ke tempat Yaochi Jinmu. Yaochi Jinmu memberikan saya sebuah kantongan kertas yang sangat kecil, kantongan kertas yang berwarna putih. Saya bertanya apa kegunaan dari kantongan kertas ini? Beliau berkata Anda akan tahu begitu Anda bawa turun. Saya pun turun dari langit, begitu turun, kantongan ini terbang sendiri, berubah menjadi kantongan besar, lalu menyelimuti Taiwan, Hongkong, dan beberapa negara di Asia Tenggara. Sejak hari itu, SARS pun hilang. (Hadirin tepuk tangan)


Selama saya menyepi, tiga setengah tahun saya berada di Taiwan. Di Taiwan, setiap tahunnya terjadi 10 hingga 20 kasus badai, yang meniup ke arah Taiwan, Hongkong, Jepang, dan China. Saya tinggal di Taiwan selama 3 setengah tahun, saya juga tidak melakukan ritual apapun, tidak menekuni Sadhana Kalachakra. Namun, banyak Dharmapala menyertai di sekeliling Mahaguru, selama 3 setengah tahun saya menyepi, sejak dewa gajah alias badai pergi, bahkan sehari pun badai tidak ada, semuanya berubah arah. (Hadirin tepuk tangan)


Kali ini saya mau kembali ke Taiwan, bertemu dengan sebuah badai-badai Colosa. Saya pikir, kali ini sepertinya bisa bertemu dengan badai! Tak disangka, badai Colosa berlari lebih cepat daripada saya, pesawat terbang saya belum tiba, ia sudah kabur. Saya tiba di Taiwan untuk memeriksa kondisi badai di Taiwan. Ketika saya di Taiwan, konon ada sebuah badai lagi mau datang, disebut dengan badai Lingling. Saya bilang, "Saya ada di Taiwan, lo!" Langsung hilang. (Hadirin tepuk tangan)


Saya merasa sangat bersalah pada Jepang, sebab hampir semua badai menyapu Okinawa, menyapu Jepang. Japanese Im sorry. Acarya Jin Xiang kita berasal dari Jepang. Juga ada Lianhua Ito dari Kobe, Pandita Dharmaduta ini berasal dari Jepang. Tahukah Anda? Di Kobe, Jepang terjadi gempa besar, mandala Lianhua Ito paling hebat, seluruh Buddha Bodhisattva hancur lebur, hanya Padmakumara loncat keluar. Ia berkata, "Aneh, semua Buddha Bodhisattva hancur lebur, hanya Padmakumara yang loncat keluar dari jendela rumahnya, loncat ke atas rerumputan, pratima masih utuh, tidak apa-apa! Padmakumara itu hidup! (Hadirin tepuk tangan) Sebab Padmakumara! Bukan Buddha Hidup, tapi "Buddha"! (Hadirin tepuk tangan)


Mahaguru Akan Mengesahkan Buddha Hidup Zhenfozong di Masa yang Akan Datang
Sepertinya, kepala dari seluruh vihara di Tibet disebut dengan Kanpu, di setiap vihara mereka ada seorang Buddha Hidup, demikian juga dengan dusun kecil, di vihara besar ada beberapa orang Buddha Hidup, seperti Vihara Huigao, yaitu Kanjurwa; seperti Vihara Lapuleng dari Buddha Hidup Kadampa, ada Jiamuyang, Kadampa, dan lima orang Buddha Hidup besar lainnya. Ada seorang Rinpoche mengatakan bahwa Mahaguru tidak mempunyai pengalaman inkarnasi di Tibet pada kehidupan lampau, jika Anda mempunyai pengalaman inkarnasi, orang lain mengakui Anda, Anda pun menjadi Buddha Hidup. Jika Anda tidak mempunyai pengalaman inkarnasi, Anda pun bukan Buddha Hidup. Mahaguru Lu memberitahu Anda semua, ada seseorang datang mencari saya mau memastikan saya! Ia berkata, asalkan Anda menyumbang pada vihara kami, merenovasi vihara ini, cukup membangun sebuah vihara saja, saya akan mengakui Anda Mahaguru Lu adalah seorang inkarnasi dari Buddha Hidup agung. Saya bilang, saya tidak mau menjadi Buddha Hidup, saya mau menjadi Buddha saja. (Hadirin tertawa, Mahaguru tertawa) (Hadirin tepuk tangan)


Asal tahu saja! Hari ini saya menemukan bahwa putra dari Acarya Lian Bao adalah inkarnasi dari Buddha Hidup, ada asal usulnya. (Hadirin tepuk tangan) Kelak kita Zhenfozong akan muncul banyak Buddha Hidup. Mahaguru bukan Buddha Hidup, Mahaguru adalah Buddha! (Hadirin tertawa) (Hadirin tepuk tangan)


Jadi, di Zhenfozong kita ada banyak Buddha Hidup, kelak perlihatkan pada Mahaguru anak yang Anda lahirkan, apakah ia adalah Buddha Hidup atau bukan. Saya akan kenalkan seorang lagi. Xue Shan Tong Zi (Bocah Gunung Salju) dari Indonesia, silahkan berdiri. Xue Shan Tong Zi dari Indonesia sangat istimewa, sebab hanya bhiksu atau bhiksuni baru boleh menjadi acarya, ia mempunyai rambut, mengapa boleh menjadi acarya? Karena Guru Thubten Dhargye mengakuinya sebagai seorang acarya, bahkan ia memiliki pengalaman inkarnasi, ia adalah inkarnasi dari Buddha Hidup! Beberapa kehidupan lampaunya dulu adalah Sakyamuni Buddha! Ia adalah seorang Rinpoche. (Hadirin tepuk tangan)


Di masa yang akan datang, inkarnasi dari setiap acarya kita adalah Rinpoche. Dalam kehidupan sekarang pun ada banyak Rinpoche, hanya saja saya tidak berani mengungkapkannya! Sebab begitu diungkapkan, mereka pun beranggapan dirinya paling agung. Mahaguru pun menjadi begini (memperlihatkan ujung jari kelingking). Jadi, lebih baik jangan terlalu angkat derajat mereka, sebab begitu angkat derajat mereka, mereka pun merdeka. (Mahaguru tertawa)


Orang yang Mencapai Kontak Yoga Bertanggungjawab atas Karma yang Diciptakan Sendiri atas Ritual yang Dijalankannya
Apakah kalian masih ada pertanyaan mengenai sadhana ini? Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra. Ia bertanya: apakah setelah diabhiseka, kita masih boleh makan daging sapi? Asal tahu saja, asalkan ia adalah seorang Tantrika atau yogi yang telah mencapai keberhasilan, semua yang dimakan dan digunakannya dijamin dapat dijemput dan dituntun ke tanah suci Buddhaloka yang bersih, jadi, apa yang tidak dapat dimakan? Di dalam ajaran Tantra, apapun boleh dimakan. (Hadirin tepuk tangan) Sayuran juga harus dimakan, harus digabungkan, jangan pilih-pilih makanan.


Mahaguru sudah mencapai keberhasilan dalam sadhana ini, sebab Kalachakra berada pada diri saya, cincin yang saya pakai pada kesepuluh jari saya sekarang melambangkan sepuluh Bhumi Bodhisattva, Vajra Bodhisattva berada pada diri saya. Setelah saya mencapai kontak yoga dengan Kalachakra, saya boleh memberikan abhiseka Sadhana Kalachakra dan abhiseka Satya Vajrakila. Untuk sementara, belum ada acarya yang menekuni sadhana ini, setelah mereka menekuni sadhana ini, jika mereka sungguh telah mencapai kontak yoga, mereka juga boleh memberikan abhiseka Satya Vajrakila Kalachakra kepada umat banyak. Namun, jika Anda belum mencapai kontak yoga, tapi Anda menyatakan bahwa Anda telah mencapai kontak yoga, Anda tanggung karma Anda sendiri. Apakah sudah mengerti? (Hadirin tepuk tangan)


Guru Dhara adalah inkarnasi dari Dewi Shri. Hanya Sadhana Berkenan Menyertai saja sudah ada pada diri Mahaguru, "Om. Maha Shiliye. Suoha" Mahaguru telah mencapai kontak yoga. Sebenarnya saya telah mencapai kontak yoga dengan Yaochi Jinmu. "Om. Jinmu Siddhi. Hum.", selanjutnya saya mencapai kontak yoga dengan Amitabha Buddha, "Om. Amidiwaxie." Kemudian saya mencapai kontak yoga dengan Manjushri Bodhisattva, "Om. Alabazhanadi." Lalu saya mencapai kontak yoga dengan Kalachakra, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." Saya telah mencapai kontak yoga dengan kelima Heruka, Pancabuddha, Pancavajra, Delapan Mahabodhisattva, Delapan Mahavajra. Selain itu, saya bahkan memiliki banyak Sadhana Berkenan Menyertai.


Mahaguru tidak pernah bermaksud mencelakai orang lain, jika saya bermaksud mencelakai orang lain, saya hanya perlu melempar "doma", apa itu "doma"? Bahan-bahan persembahan pada hari ini disebut "doma". Saya melempar "doma", melempar pasir vajra, melempar Vajrakila, saya pun bisa mengerjai orang. Lantas, saya pun bisa menjemput dan menuntun orang ini ke Buddhaloka dari Manjushri Bodhisattva. "Manjushri" menjemput dan menuntunnya ke Buddhaloka Manjushri Bodhisattva; saya bisa menjemput dan menuntunnya ke Buddhaloka Padmakumara; ke Buddhaloka Sambhala; ke Buddhaloka Uddiyana; maupun ke Buddhaloka Manikam dari Ksitigarbha Bodhisattva. Namun, saya tidak melakukannya, sebab Mahaguru masih memiliki Catur Apramana (maitri, karuna, mudita, dan upeksa). Saya belajar welas asih dari Avalokitesvara Bodhisattva, belajar kebijaksanaan dari Manjushri Bodhisattva, dan belajar Dharmabala (kekuatan Dharma) dari Vajrapani Bodhisattva. (Hadirin tepuk tangan)


Apakah kalian masih ada pertanyaan seputar sadhana ini? Di tengah adalah pasir vajra yang berwarna putih, benda keramat rahasianya adalah bubuk tulang manusia. Di timur Akshobya Tathagata ditaruh getah pohon yang berwarna kuning. Di barat Amitabha Buddha ditaruh bubuk bata yang berwarna merah, utara Amoghasidhi Buddha menggunakan bubuk arang yang berwarna hitam, selatan Ratnasambhava Buddha hijau ditaruh bubuk daun. Kelima benda ini berasal dari kuburan. Mengapa di dalam tradisi Tantra digunakan benda-benda ini? Asal tahu saja, japamala tulang manusia atau damaru kulit manusia yang digunakan di dalam tradisi Tantra justru menghasilkan kekuatan spiritual tersendiri, ia menggunakan "khatvanga" atau "tengkorak", tulang tengkorak ini diisi penuh dengan lima macam amrta, sehingga mengandung kekuatan spiritual tersendiri. Seluruh dakini dalam tradisi Tantra justru menjadikan tulang sebagai perhiasan mereka, seluruh Dharmapala pun menjadikan tulang sebagai perhiasan mereka, inilah makna rahasia dari ajaran Tantra itu sendiri! (Hadirin tepuk tangan)


Hari ini, saya khusus mengutarakan makna rahasia dari ajaran Tantra, ini adalah kejadian yang sangat langka. (Hadirin tepuk tangan)

Kalian jangan mengira benda-benda itu bersifat negatif, setelah kita menekuni sadhana ini, kita akan kesambet hawa negatif! Asal tahu saja, siapa yang bukan setan! Suatu hari nanti, begitu Anda sudah tidak bernapas lagi, orang lain akan memanggil Anda setan. Kita belajar Buddha Dharma, setan adalah sosok yang memiliki kekuatan kecil, dewa adalah sosok yang memiliki kekuatan besar, sosok yang dapat mengendalikan sendiri hidup dan matinya disebut makhluk suci. Sementara, yang dimaksud dengan Buddha adalah sosok yang dapat mengendalikan sendiri hidup dan matinya serta dapat menghentikan kerisauan, menghentikan semua rintangannya, menghentikan semua sifat dan kebiasaannya, bahkan dapat datang dan pergi dengan spontan dan bebas, itulah Buddha! (Hadirin tepuk tangan)


Menurut kalian, apakah setan itu? Asal tahu saja, di dalam stadium kita ini terdapat banyak setan! Apakah kalian akan kesambet hawa negatif begitu kalian pulang nanti? Tidak akan! Nanti setelah kalian mendapatkan abhiseka, kalian akan menjadi sangat luar biasa. Kalian tidak perlu takut apa-apa lagi. Saya adalah sesepuh penangkap setan. Kalau ada setan! Cari saya saja! Hari ini, saya Sheng-yen Lu dengan berani duduk di sini dan berkata, silahkan terapkan semua ilmu yang Anda miliki, silahkan juga perintahkan semua setan yang Anda miliki. Saya telah mencapai kontak yoga dengan Kalachakra, Kalachakra senantiasa berada di sekitar Anda, kaki-Nya saja menginjak Mahesvara, yang berarti telah menaklukkan Mahesvara dan Permaisuri Langit, menaklukkan dua puluh delapan surga, Ia saja sudah berada di atas Surga Mahesvara, lalu apa lagi yang ditakuti-Nya di bawah langit ini? (Hadirin tepuk tangan)

Baiklah! Terima kasih semuanya! Om Mani Padme Hum. (Hadirin tepuk tangan).

========================================================================================

Intisari Ceramah Dharmaraja Buddha Lian-Sheng pada tanggal 28 Oktober 2007 pada Upacara Homa Kalachakra di Vihara Lei Tsang Taiwan

Pertama-tama, sembah sujud kepada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, dan sembah sujud kepada Triratna Mandala.

Tamu kehormatan dari pemerintahan Kabupaten Nantou dan para tamu kehormatan, Guru Dhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, para wakil vihara, seluruh umat se-Dharma, salam sejahtera! Terima kasih kepada ayah saya yang pagi sekali sudah datang memberkati. Terima kasih padanya! (Hadirin tepuk tangan)

Kepulangan saya ke Taiwan kali ini sangat tergesa-gesa, saya juga telah menjalani beberapa tempat, seperti Taitung, kemudian ke Hualien, hari keduanya, saya pergi lagi ke Malaysia. Kembali dari Malaysia, baru satu, dua hari, saya pergi lagi ke Vihara Lei Tsang Taiwan, sama halnya dengan menguber upacara. Senang sekali kembali ke Vihara Lei Tsang Taiwan, seperti kembali ke rumah sendiri, terkesan setelah kembali ke Vihara Lei Tsang Taiwan usai menempuh perjalanan di luar sana, apapun tenang, segalanya baik-baik saja. (Hadirin tepuk tangan)

Tadi, semua orang memanggil saya, "Mahaguru, Buddha Lian-Sheng." Sebutan "Buddha Hidup" sudah hilang, sebab sewaktu di Malaysia, saya tiba-tiba mengganti nama, "hidup" tidak mau lagi, berubah menjadi "Buddha Lian-Sheng". Baik "hidup" maupun "mati", semuanya adalah "Buddha". (Hadirin tepuk tangan)

Barusan saya mengajukan pertanyaan kepada tiga orang Lama yang baru diupasampadakan, "Mengapa mau menjadi bhiksu? Di sini apapun tidak ada, buat apa Anda menjadi bhiksu di tempat saya?" Lama ketiga menjawab, "Mengikis tiga karma. Melampaui Triloka." Terus terang saya katakan pada Anda semua, jika tidak ada Triloka, bagaimana Anda melampaui? Ini adalah pertanyaan yang tidak sempat saya tanyakan padanya, ia mengatakan mau "melampaui triloka", jika triloka pun tidak ada, bagaimana Anda melampaui? Diminta kepada bhiksuni ketiga untuk merenungkan baik-baik sepulang nanti.

Untuk Mencapai Kontak Yoga dalam Sadhana Satya Vajrakila Harus Memiliki 5 Macam Benda Keramat
Perjalanan kali ini, saya mentransmisikan "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra".

"Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra" adalah metode untuk mencapai kontak yoga tercepat dengan sadhaka. Saya telah menerangkan banyak, di Vihara Ling Shen Ching Tze, Rainbow Villa, juga, di Malaysia pun sudah diterangkan. Mengapa bisa sangat cepat mencapai kontak yoga? Buddha mencapai kontak yoga dengan para insan, itu disebabkan dari tengah "tidak lahir" berubah menjadi "lahir", dari "lahir" turun ke mandala, kemudian dari tengah mandala mencapai kontak batin dengan sadhaka, hubungan ini berasal dari angkasa, mandala, dan sadhaka. Mengapa "Sadhana Satya Vajrakila" dapat mencapai kontak batin dengan Anda, terutama karena ada 5 macam benda keramat yang khusus. Kelima benda keramat yang khusus ini diambil di "kuburan", yakni pemakaman.

Yang pertama adalah abu tulang manusia yang berwarna putih; kedua adalah arang yang berwarna hitam; ketiga adalah getah berwarna kuning yang keluar dari pohon di pemakaman; keempat adalah pohon di kuburan, kemudian dari setiap batang pohon, diambil sehelai daun, lalu dikeringkan, berubah menjadi warna hijau; benda kelima adalah batu bata merah yang pernah direndam dalam air. Lantas, mengapa kelima benda dari pemakaman, ditaruh di mandala akan lekas mencapai kontak yoga dengan Anda? Sebab ini adalah sadhana Tantra, paling luar biasa. (Hadirin tepuk tangan)

Guru sesepuh Tantra, Padmasambhava, dulu ketika Beliau melatih diri, selalu di pemakaman-delapan kuburan besar. Pakaian yang dikenakan-Nya adalah kain pembungkus mayat, yaitu kain yang digunakan untuk membalut dan mengikat tubuh jenazah; makanan yang disantap-Nya adalah makanan yang ditinggalkan setelah sembahyang leluhur; tempat tinggal-Nya adalah pemakaman, Dharmasana-Nya adalah tumpukan jenazah; Ia berjalan dari satu pemakaman ke pemakaman lain, dari pemakaman ini ke pemakaman itu, mengapa Ia berbuat demikian? Sebab, pemakaman itu sendiri memiliki roh pelindung di dalamnya, di setiap pemakaman terdapat roh pelindung utama, lantas, Ia memanfaatkan kekuatan roh pelindung, mengundang heruka (Vajra Vidyaraja) di angkasa untuk turun. Kemudian melatih diri berdasarkan jodoh karma demikian.

Kita mengira di dalam pemakaman terdapat "setan" dan "dewa", sesungguhnya, kita juga bukan "manusia", kita juga "setan". Seandainya, Anda ingin mengetahui apakah Anda setan atau bukan, asalkan Anda menahan napas 3 menit, sama sekali tidak bernapas, saudara dan kerabat di samping Anda, bahkan tetangga di sebelah Anda pun akan takut, sebab Anda telah berubah menjadi setan. Oleh karena itu, manusia adalah setan, setan adalah manusia. Di dalam ajaran Tantra, tidak membedakan antara "manusia" dan "setan".

Misalnya, damaru ini, (Mahaguru menggoyang damaru) terbuat dari kulit manusia, kulit manusia loh! Kulit damaru adalah kulit manusia, sementara damaru di kedua sisi terbuat dari dua buah tulang belulang.
Manusia itu sendiri memiliki hawa spiritual. Anda meminjam seluruh hawa spiritual dan hawa spiritual "heruka" di tengah angkasa, Anda pun akan mencapai kontak yoga dengan sangat cepat. Namun, kontak yoga ini, bukan disebut "kerasukan", orang Taiwan menyebutnya "kesambet", tidak bakal, mengapa tidak bakal? Sebab, bila sadhaka, hawa spiritual, dan "heruka" di tengah angkasa menyatu, sadhaka sendiri akan mencapai kontak yoga dan berubah menjadi "heruka", termasuk kelima benda keramat yang diambil pun akan kontak yoga dengan "heruka", lantas ketiganya pun akan berubah menjadi vajra. Anda bukan hanya akan mencapai keberhasilan, bahkan, Anda pun bisa membimbing dan menyeberangkan seluruh arwah di akhirat untuk berhasil mencapai Buddhaloka, di sinilah rumus pentingnya.

Yang terpenting adalah, dulu, guru saya berkata pada saya, "Saya hanya mengajari Anda seorang saja, ambil kelima benda keramat ini, lalu tekunilah baik-baik, Anda pun bisa memperoleh kontak yoga." Hari ini, saya mengungkapkan seluruh sadhana ini, supaya semua orang tahu, bahwa ini lebih khusus lagi. Saya berharap para insan dapat memperoleh sadhana ini, kemudian membantu para insan, akan besar manfaatnya bagi para insan. (Hadirin tepuk tangan)

Tapi? Jangan berbuat sembarangan, selama hati Anda tidak lurus, Anda pasti akan mengalami rintangan, dan Anda pasti akan mengalami pembalasan karma, sedikit pun tidak bohong. Jadi, Ia pernah berkata, "Orang yang melanggar sila, tidak boleh menekuninya. Orang yang sejawat dengan orang yang melanggar sila, tidak boleh menekuninya. Setelah menekuninya merasa tidak berjodoh, hati merasa tidak nyaman, juga tidak boleh menekuninya." Sewaktu di Malaysia, saya pernah berkata, "Orang yang melanggar sila tidak boleh menekuninya." Siapa yang tidak melanggar sila? Nyaris sangat sulit, setiap manusia pasti melanggar sila. Namun, ada satu cara, yakni menerima tiga kali abhiseka "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra", maka sila yang dilanggar boleh dihapus; orang yang sejawat dengan orang yang melanggar sila, asalkan melakukan Homa Puja, Trimula Puja, dan pertobatan, maka boleh dihapus, tidak apa-apa; orang yang tidak nyaman jiwa dan raga, asalkan mengambil air Mahakaruna Dharani, tuangkan ke dalam bak mandi dan isi air hingga penuh, kemudian ambil sehelai kelopak bunga berwarna putih, baca, "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha." Kemudian, kelopak bunga dilempar ke dalam bak mandi hingga seluruh bak mandi diselimuti oleh kelopak bunga berwarna putih, pada saat itu, berbasuhlah di dalamnya, lalu bangun, maka Anda pun akan berjodoh dengan "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra", Anda pun akan gembira setelah menekuninya.

Orang yang Mencapai Kontak Yoga Membangkitkan Bodhicitta, Doa pun Akan Terkabulkan!
Di dalam Dharma Tantra, mencapai kontak yoga sangat penting, namun, banyak orang tidak dapat mencapai kontak yoga, misalnya saya, saya sendiri memang mengalami kontak yoga, melihat banyak insan tidak mengalami kontak yoga, saya berharap Anda semua pun memiliki kontak yoga. Asalkan mencapai kontak yoga, segala usaha Anda, usaha menyeberangkan para insan, urusan apapun, asalkan Anda membangkitkan Bodhicitta, yang Anda doakan pun dapat terkabulkan.

Misalnya, berbisnis, asalkan Anda mencapai kontak yoga, ambil pasir vajra yang berwarna kuning, tebarkan di toko Anda, tamu akan mendesak di toko Anda hingga pintu toko Anda pun hancur; asalkan Anda mencapai kontak yoga, pakai pasir vajra berwarna merah, seluruh gadis hot pun akan memanggil Anda; asalkan Anda tebarkan pasir vajra berwarna hitam pada orang yang membenci Anda atau orang yang menaruh dendam pada Anda, ia akan datang dan berkata pada Anda, "Maaf", "Lain kali tidak berani lagi", "Lain kali saya harus menghormati Anda", "Lain kali saya akan patuh pada Anda", "Lain kali saya tidak akan mencelakai Anda lagi", "Lain kali saya akan menyayangi Anda selamanya"; asalkan Anda membawa serta pasir vajra berwarna putih, banyak karma penyakit akan menyingkir, bahkan, pada saat naik pesawat terbang, kapal, atau naik mobil pun akan lancar, serta tidak akan terjadi hal-hal buruk. Sekalipun flu, bila Anda membawa serta pasir vajra berwarna putih, Anda pun akan sembuh, sembuh lebih cepat daripada orang lain.

Kepergian saya kali ini ke Malaysia, saya sempat mengunjungi Falun Leizangsi, Kuching, Malaysia Timur. Mereka mengundang seorang menteri, bermarga Yang, Beliau menjabat sebagai menteri diraja. Ia terserang flu berat, duduk di sebelah saya, makan juga bersama, sebab Beliau adalah menteri! Falun Leizangsi sangat menghormatinya, jadi, ia pasti duduk di samping Mahaguru. Ketika makan bersama, nasi yang saya makan dan air yang saya minum saya taruh di sana, Beliau batuk keras, begitu sayuran saya dihidangkan, batuknya adalah kuman. Namun, saya mana boleh tidak makan? Saya pun makan, juga minum, kuman pun masuk ke dalam badan saya. Jadi, hari ini bicara saya ada magnetnya. Walaupun, saya sedikit flu, namun, homa saya pada hari ini tetap berjalan baik, ceramah Dharma saya juga sangat menarik! Flu, siapa takut? Tubuh saya masih sangat fit, bicara lebih memiliki daya tarik.

Walaupun sepanjang hidup saya tidak takut apapun, namun saya juga takut kuman. Begitu kuman ini masuk ke dalam tubuh saya, di Falun Leizangsi saya terserang flu, setelahnya, saya pergi lagi ke Miaoli Leizangsi, kemudian bergegas pulang, dua hari kemudian, saya harus berceramah Dharma di Vihara Lei Tsang Taiwan. Saya berkata pada Yaochi Jinmu, "Ketika berceramah Dharma, Anda jangan membiarkan saya batuk. Biasanya, saya juga bisa batuk, namun, tidak ada yang mendengarnya. Ceramah Dharma pada hari ini, jangan sekali-kali batuk." Saya telah mencapai kontak yoga dengan Yaochi Jinmu, Beliau berkata, "Tidak masalah, begitu Anda pergi, Anda tidak akan batuk." Demikianlah.

Tadinya, saya sama sekali tidak pernah jatuh sakit di Amerika, penyakit apapun tidak ada, namun begitu pulang ke Taiwan, aneh sekali, setiap kali saya harus terserang penyakit sekali, cuaca di Taiwan saya tidak berani minta nasihat. Namun, saya yakin terhadap Yaochi Jinmu, Beliau mengatakan pada saya tidak batuk tetap tidak batuk. (Hadirin tepuk tangan)

Setelah Anda mencapai kontak yoga dalam penekunan Anda, apapun yang Anda katakan, Karmavajra di sisi Anda, seluruh makhluk halus di sekitar Anda, seluruh "heruka", serta seluruh Dharmapala, dakini dan para dewa, semuanya akan melindungi Anda. Bila Anda telah mencapai kontak yoga dengan adinata, adinata pasti menyerap Anda; bila Anda telah mencapai kontak yoga dengan Guru Anda, Guru Anda pasti memberkati Anda; bila Anda telah mencapai kontak yoga dengan Dharmapala Anda, Dharmapala pasti melindungi Anda selamanya. (Hadirin tepuk tangan)

"Sadhana Satya Vajrakila" ini luar biasa bagusnya.
Saya pernah mengatakan di Malaysia, asalkan Vihara Leizang di-kaiguang oleh saya, halilintar pasti bergemuruh, sebab Leizangsi (Lei artinya halilintar). Kedatangan saya ke Malaysia kali ini, ketika melakukan kaiguang di Falun Leizangsi, bunyi halilintar seperti petasan, berbunyi "ping-pang" terus-menerus seperti kembang api. Miaoli Leizangsi mengundang acarya kita untuk melakukan kaiguang di sana, konon, halilintar juga bergemuruh. Di Boye Leizangsi dan Huayan Leizangsi, terjadi fenomena turun hujan dan halilintar bergemuruh, semuanya ada. Ketika di Huayan Leizangsi, malamnya, usai makan bersama, begitu kita keluar, persis bertiup angin, turun hujan, dan halilintar bergemuruh, apakah itu? Itu adalah fenomena datangnya kedelapan kelompok dari dewa dan naga!
Dharma Kita adalah Nyata dan Luar Biasa

Kali ini (maksud Mahaguru: tanggal 15 April 2007), saya melakukan homa di sana, sepulangnya, saya menyebutkan sepatah kalimat, "Biarlah semua umat se-Dharma yang terserang penyakit, di bawah pemberkatan Dharmabala dari adinata homa, Yamantaka Vidyaraja, seluruh karma penyakit tersingkirkan!" Saya pernah katakan kali itu, bukan kali ini. Adik dari Guru Dhara, Lu Kun-jun, entah ia datang atau tidak?

Dipersilahkan berdiri, supaya kita melihat. Tadinya, ada rintangan pada tulang punggungnya, tadinya tubuhnya tidak dapat dibungkuk, ia tidak dapat membungkuk untuk menyentuh lantai. Pada hari pelaksanaan homa, ia mendengarkan kalimat ini, bagian tulang punggungnya, tiba-tiba mengeluarkan bunyi, kemudian, ada arus hangat yang mengalir dari atas ke bawah bolak-balik beberapa kali, sehingga ia merasa sekujur tubuhnya tak bertenaga, lalu ia pun duduk. Sepulangnya, ia segera bisa membungkukkan seluruh badannya, dan kedua tangannya menyentuh lantai. Sekarang, silahkan Anda keluar, silahkan menyentuh lantai dengan kedua tangan Anda dan perlihatkan pada kita, silahkan naik ke panggung! (Hadirin tepuk tangan meriah)

Silahkan Anda bungkukkan badan Anda agar semua orang melihat! Sudah berapa lama Anda tidak dapat membungkukkan badan? (Saudara menjawab: "Sudah bertahun-tahun lamanya.") Sudah bertahun-tahun tidak dapat membungkukkan badan, namun, usai homa Yamantaka kali itu, sejak itu ia dapat membungkukkan badan, bahkan bisa menyentuh tanah, ia juga bisa memperagakan satu set tinju Taichi yang sangat bagus. Wah! Ia sangat rendah hati, ia mengatakan tinju Taichi nya masih belum mahir, ia mengira saya mau menyuruhnya memperagakan tinju Taichi. (Mahaguru tertawa)

Asal tahu saja, menghadiri upacara homa satu kali saja sudah sembuh! Banyak orang yang tidak dapat membungkukkan badan, sekali saja sudah sembuh, ini berarti ia berjodoh dengan Yamantaka. Hari ini, begitu kalian pulang, kalian yang merasakan tubuh kalian sakit dan sembuh, berarti Anda berjodoh dengan "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra", kalau tidak percaya, silahkan dicoba.

Asal tahu saja, bhavana kita itu abadi, tidak hanya kita sekarang menjadi manusia, dan sebagai seorang manusia, tidak hanya bisa berguna dalam bhavana, kelak, setelah kita meninggal dunia, akan bermanfaat juga bagi kita, sekalipun kita meninggal dunia, kita pun bisa mencapai keberhasilan, itu sebabnya nyata.

Semoga Anda semua bersadhana dengan sungguh-sungguh, benar-benar tekun, dan mencapai yoga dengan sebaik-baiknya, yang kita tekuni adalah nyata. Sejak dulu hingga sekarang, sadhana ini bisa digunakan, merupakan sadhana yang luar biasa, terima kasih semuanya! Om Mani Padme Hum. (Hadirin tepuk tangan meriah)